Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Cuplik.com/ M.Riko Indrianto)
Cuplikcom-Jakarta-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin banjir yang menerjang Jakarta dapat surut dalam waktu kurang dari 6 jam, lantaran wilayahnya selalu jadi langganan banjir ketika hujan melanda DKI Jakarta.
Anies menjelaskan cara untuk menyurutkan air selama 6 jam tersebut.
"Curah hujan tinggi, kita lakukan antisipasi dengan kerukan waduk-waduk itu intensif sekali. Anda bisa saksikan waduk-waduk Jakarta pengerukannya intensif sekali. Kemudian pembersihan semua saluran-saluran itu dilakukan. Ketiga, organisir kegiatan antar instansi pemerintah bila terjadi banjir," kata Anies di Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2020).
Menanggapi keinginan Anies tersebut , DPRD Fraksi PDIP mengatakan mustahil dilakukan.
"Itu rencana sih oke, tapi realisasi untuk menepati janji 6 jam itu sih mustahil," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat dikonfirmasi, Kamis (5/11/2020).
Gembong menyebut hal itu mustahil lantaran Anies selama 3 tahun menjabat sebagai gubernur tidak pernah menjalankan program penanganan banjir. Menurutnya tidak ada satu pun program yang dieksekusi oleh Anies.
"Kenapa saya katakan mustahil, karena selama 3 tahun Anies memimpin DKI, belum ada satupun program penanganan banjir yang sudah dieksekusi," ucapnya.
Gembong lalu menyinggung soal program andalan Anies yakni normalisasi sungai dan drainase vertikal yang belum maksimal terealisasi. Menurutnya sejumlah program penanganan banjir Anies tersebut terhalang oleh janji kampanye lainnya.
"Program unggulannya naturalisasi kali, belum dieksekusi, masih sebatas wacana, program drainase vertikal yang dijanjikan sekian juta belum juga maksimal dilaksanakan. Kenapa program naturalisasi belum dapat dieksekusi, karena terbelenggu dengan janji kampanye bahwa Anies tidak mau melakukan penggusuran pemukiman warga di bantaran sungai," ujarnya.
Gembong kemudian meminta agar Anies bisa konsisten melaksanakan program penanganan banjirnya. Namun Anies juga harus bisa mengambil terobosan dengan menyelamatkan dan memfasilitasi warga-warga yang nantinya akan terdampak penggusuran lantaran berada di bantaran sungai.
"Kalau Anies mau menuntaskan penanganan banjir, langkah utama yang harus dilakukan adalah penataan pemukiman di bantaran sungai, bahkan Anies harus berani mengambil langkah terobosan untuk menata daerah-daerah yang posisinya memang di bawah permukaan sungai-sungai di ibu kota, sebelum itu dilakukan pemprov harus terlebih dahulu menyediakan yang layak bagi warga yang terdampak dari penataan pemukiman disekitar bantaran sungai," kata Gembong