"Secara gradual memang sudah turun, tetapi memang tidak terlalu banyak. Jadi tidak betul kalau tidak turun. Beberapa bank sudah turun," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad, Jakarta, Jumat (3/4).
Ia mengakui, bank masih banyak berhati-hati untuk menurunkan suku bunganya karena pengaruh krisis ekonomi global. "Tapi kita berharap penurunan BI Rate dapat menjadi acuan," tuturnya.
Sementara itu, Debitur Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Bank Tabungan Negara (BTN), Arief Perkasa Sinaga, mengaku suku bunga pinjaman per Januari 2009 justru naik menjadi 15 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 14 persen.
"Saya ambil rumah, bunganya per Januari tahun ini naik menjadi 15 persen. Padahal Desember 2008 masih 14 persen," ujarnya.
Arief merupakan debitur KPR BTN cabang Bekasi. Ia mengajukan kredit untuk rumah di Villa Gading Harapan, Jalan KH Nur Ali.
Sementara itu, Gubernur BI Boediono mengakui, perbankan telah menurunkan target pertumbuhan kreditnya pada tahun ini. Untuk menggenjot pertumbuhan kredit, BI akan mendorong bank untuk memberikan kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemantauan kredit rumah, dan sebagainya.
"Semuanya akan dilakukan untuk meminimalkan dampak krisis global ini," ujarnya.