Dua warga Indramayu berangkat umroh. (Foto: istimewa)
Cuplikcom - Bisa beribadah di dua kota suci Makkah dan Madinah adalah impian setiap muslim untuk melaksanakan ibadah Umroh maupun Haji.
Tidak semua muslim mampu melaksanakannya, hal tersebut karena ibadah ini membutuhkan kemampuan baik fisik maupun finansial.
Terlebih pada masa pandemi Covid-19.
Seperti yang sudah diumumkan oleh pihak kerajaan Saudi, bahwa masjidil Haram telah membuka pelaksanaan Ibadah Umroh pertanggal 4 Oktober 2020 (tahap pertama).
Tahap keduanya 18 oktober sebanyak 75 persen dari kapasitas Masjidil Haram, yaitu 15 ribu jemaah umrah dan 40 ribu jamaah shalat per hari.
Dan tahap ke tiga 1 November 2020 pihak kerajaan saudi membuka Masjidil haram 100 persen daya tampung kapasitasnya, yaitu 20ribu jamaah dan 60 ribu jamaah shalat perhari.
Ditahap ketiga ini pemerintah kerajaan Saudi memperbolehkan warga negara asing untuk ibadah umroh, salah satunya adalah Indonesia.
Jamaah Indonesia sangat beruntung karena diperbolehkannya masuk ke Saudi. Seperti yang telah dirilis oleh pemerintah Saudi ada beberapa negara yang tidak bisa masuk ke Saudi yaitu India, Argentina dan Brazil. Negara-negara tersebut dianggap kurang baik dalam penanganan Covid-19.
Jamaah umroh tahap tiga ini sangat beruntung, terpilih dari ratusan ribu jamaah Indonesia yang gagal berangkat sejak mewabahnya virus corona di Indonesia.
Dua jamaah umroh asal Indramayu yang beruntung bisa menjalankan Ibadah Umroh dimasa Pandemi ini adalah Ustad H. Rizki Amali dan Ustad H. Ahmad Munsit. Mereka berangkat mewakili travel Qonita Wisata dan Darul Falah.
Dua ustad ini membagikan pengalaman perjalanan umroh mereka lewat media sosial. Mereka juga membagikan aktivitasnya dari sebelum keberangkatan hingga selama di Makkah dengan selalu membuat postingan di Media sosial Facebook.
Seperti dalam postingan Ustad H. Rizki yang mendapatkan penyambutan yang ramah dari petugas dibandara Jeddah. Dan Ustad H.Munsit membagikan pengalaman selama karantina 3 hari di dalam kamar hotel.
Tidak ketiggalan dua ustad ini mendoakan akan keselamatan untuk negaranya dan jamaah dari masing-masing travel.
Kedua ustad ini juga mendoakan agar corona segera berakhir sehingga semua jamaah bisa berangkat tanpa harus dibatasi oleh peraturan usia.
Saat dua ustad ini mendoakan, postingannya diserbu komentar minta didoakan agar bisa umroh/haji.
Banyak titipan doa dari para komentar ada juga doa keselamatan dan kesehatan dari para komentar untuk dua ustad ini agar bisa kembali ke tanah air.
Pengalaman mereka sangat berharga untuk bisa diterapkan pada keberangkatan umroh berikutnya selama masih masa pandemi.
Banyak catatan dan tips yang bisa diambil bagi yang menginginkan berangkat dimasa pandemi.
"Semoga kita semua bisa segera diundang dipantaskan oleh Allah untuk bisa ibadah Umroh bersama keluarga," tutup ustadz.