Calon Bupati Indramayu, Nina Agustina Dicurhati Petani Soal Kelangkaan Pupuk (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Petani di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan kelangkaan pupuk, diantaranya pupuk SP, ZA, urea dan NPK (Nitrogen, Phosphor dan Kalium). Selain langka, harga pupuk juga naik drastis. Harga pupuk urea di tingkat petani mencapai Rp 300.000 sampai dengan Rp 320.000 per 100 kilogram atau 1 kwintal.
Perihal tersebut diungkapkan salah satu petani, Edi Suparman, di hadapan Calon Bupati Indramayu Nina Agustina saat berkunjung di kediaman H.Casmin, tokoh masyarakat Desa Kertamulya blok Plawangan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Senin (9/11/2020).
Suparman mengatakan, kelangkaan pupuk sudah cukup lama terjadi, dan belum diketahui penyebabnya. Menurutnya, jika kelangkaan pupuk ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 akan berdampak pada ancaman krisis pangan.
"Pupuk berpengaruh pada kesuburan tanah dan produksi pertanian, kalau barangnya (pupuk,red) tidak ada, ya gimana, panen juga tidak akan maksimal," kata dia
Menurutnya, Kartu Tani saat ini juga tidak berlaku untuk pembelian pupuk bersubsidi karena pupuknya tidak tersedia di kios. Kartu tani hanya bisa mengecek kuota yang tidak berlaku untuk pembelian.
Menanggapi keluhan petani tersebut, Nina Agustina menerangkan, problema di Indramayu memang demikian, banyak masalah-masalah sosial terutama di sektor pertanian dan infrastruktur jalan serta saluran irigasi yang belum maksimal.
Sehingga, lanjut Nina, hal ini menjadi pekerjaan rumah Nina Lucky kedepan jika memimpin Indramayu
"Di 31 Kecamatan di Indramayu ini, yang sudah saya kunjungi, banyak keluhan masyarakat tentang jalan yang rusak, saluran irigasi rusak, termasuk masalah-masalah pertanian juga," terangnya
Terkait kelangkaan pupuk, Nina menjelaskan, kebijakan penyaluran pupuk bersubsidi tidak hanya ditingkat pusat, tetapi juga berada di tingkat provinsi dan kabupaten.
"Sebagai gambaran, pergeseran penyaluran kebutuhan pupuk ditingkat desa, wewenangnya ada di Kepala Dinas Kabupaten/Kota. Termasuk juga ditingkat kabupaten wewenangnya ada di Kepala Dinas Provinsi," jelasnya
Dikatakannya, petani di Indramayu saat ini juga terdampak mengalami kelangkaan pupuk, sehingga kedepan program Nina Lucky akan menjamin ketersediaan pupuk, tepat jenis, tepat harga, tepat jumlah dan tepat waktu.
Selain itu, lanjut Nina, akan mendata ulang penerima manfaat asuransi tani yang tidak tepat sasaran.
"Harus ada sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah," pungkasnya