Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Cuplik.com/ Ade Lukman)
Cuplikcom-Jakarta-Bursa Wall Street AS melemah setelah terjadi aksi jual investor terhadap saham-saham perusahaan teknologi, yang dianggap mengeruk keuntungan yang besar selama pandemi covid-19,lantaran Pfizer dan BioNTech berhasil membuat Vaksin Covid-19, pada Senin (9/11/2020) lalu,
Seperti dilihat berdasarkan data CNBC International, tiga indeks utama di Wall Street bergerak variatif dengan kecenderungan turun. Indeks S&P 500 turun 0,14%, indeks Nasdaq juga turun 1,26%, sementara indeks Dow Jones Industrial Average (DJIJA) naik tipis 0,74%.
Di S&P, saham-saham konstituen indeks ini yang jatuh adalah Paycom Software minus 6,75%, NVIDIA Corp turun 6,32%.
Sementara saham-saham di Nasdaq yang terkoreksi adalah Zoom Video Inc ambles 9%, Facebook drop 0,52%, Amazon turun 0,45%, dan Netflix minus 0,57% setelah kemarin juga terkoreksi.
Adapun di DJIA, saham Microsoft turun 3,37%, Intel Corp juga minus 0,35%.
Namun , Kepala Strategi Investasi di The Leuthold Group di Minneapolis, Jim Paulsen, menilai meskipun sudah ada sentimen vaksin Pfizer, saham-saham perusahaan yang memberikan layanan di rumah selama pandemi belum akan berjaya kembali.
"Salah satu alasan turunnya [perusahaan] teknologi adalah alasan yang sama untuk semua [saham] yang lain. Itu adalah perdagangan yang dibuka kembali. Sejauh ekonomi dapat dibuka kembali lebih cepat daripada nanti, saham yang fokus pada [bisnis] rumah tidak akan seberharga itu, "kata Paulsen seperti dikutip Reuters, Rabu (11/11/2020).
Amazon.com Inc, Facebook Inc dan Microsoft Corp, telah berkembang pesat selama tren bekerja-dari-rumah (work from home) tahun ini dan mendorong bursa Wall Street ke level tertinggi baru.
Namun. kehadiran vaksin Pfizer mulai membebani kinerja indeks Nasdaq yang padat akan konstituen saham dari perusahaan teknologi itu.
Vaksin Covid-19 besutan Pfizer dan Biotech dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 90%, membawa dunia pada optimisme baru dan harapan untuk dibukanya aktivitas ekonomi seperti sedia kala.
"Ketidakpastian pemilihan mulai memudar ... Sekarang kami mendapat dorongan antusiasme investor setelah berita vaksin," kata Michael Antonelli, ahli strategi pasar di Baird di Milwaukee, dilansir Reuters.
Adapun saham Pfizer dengan kode perdagangan PFE di New York Stock Exchange melesat 7,69% pada perdagangan Senin, di level US$ 39,20/saham atau Rp 545.000/saham kurs Rp 14.000/US$), dengan kenaikan year to date hanya 0,05%.
Tapi pada perdagangan Selasa waktu AS atau Rabu pagi waktu Indonesia, saham Pfizer hanya naik tipis 0,36%.