Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Cuplik.com/ M.Riko Indrianto)
Cuplikcom-Jakarta-Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan kepada semua pihak agar menjaga persatuan dan kesatuan. Dia merasa saat ini ada yang memprovokasi dengan menggunakan isu identitas.
"Saya ingin menyampaikan kembali, pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional," ujar Hadi pada Sabtu (14/11) lewat keterangan tertulis kepada Cuplik.com dari pihak TNI pada Minggu (15/11/2020)
"Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas," imbuhnya
Hadi menuturkan, prajurit TNI merupakan alat utama pertahanan negara. Dimana prajurit TNI bertugas melindungi bangsa. Oleh sebab itu, dia menuturkan tidak boleh ada musuh yang dibiarkan. Terlebih musuh tersebut dianggap berupaya melakukan ancaman terhadap bangsa Indonesia.
"Tidak satu pun, tidak satu pun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia," pungkas Hadi
Sebelumnya, Pemimpin Ormas Islam FPI Rizieq Shihab mengomentari soal adanya prajurit TNI yang kena sanksi gara-gara menyambut kepulangannya.
Dia membandingkan perlakuan aparat negara terhadap TNI itu dengan perlakuan terhadap pengusaha Dato Sri Tahir.
"Ada prajurit TNI. Takbir. Waktu saya pulang, (dia) buat rekaman menyambut saya datang. Betul, bagus? Eh, ditangkap, diborgol, dipenjara," kata Rizieq dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, disiarkan lewat kanal YouTube Front TV, Sabtu (14/11/2020 malam
Rizieq memang tidak menyebut spesifik kasus yang mana yang dia rujuk. Namun dia telah menyebut bahwa sikap TNI terhadap prajurit pendukungnya tidaklah baik.
"Saudara. Kenapa ada prajurit TNI sekadar ucapkan selamat datang, kok harus ditahan. Kurang ajar," ucap Rizieq