"Ini suatu perkembangan yang baik dari segi inflasi," kata Boediono di Jakarta, Selasa (3/2). Deflasi ini, menurut dia, karena penurunan harga komoditas terutama di dalam negeri. "Saya kira (deflasi) sudah campur penurunan harga dari berbagai komoditas, dan di luar itu harga di dalam negeri yang paling utama," katanya.
Namun demikian, ia belum bisa menyatakan apakah deflasi yang terjadi saat ini akan membuat BI menurunkan suku bunga acuan BI Rate yang saat ini sebesar 8,75%.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan berbagai informasi baik dari sektor keuangan, sektor riil dan para pelaku pasar. "Kami saat ini sedang mengumpulkan semua laporan yang baik dari sektor keuangan maupun sektor riil. Dari pasar juga. Kita semua sedang godok," katanya.
Sementara itu, BI pada Januari 2009, menurunkan suku bunga acuan BI rate sebesar 50 basis poin dari 9,25% menjadi 8,75%. BI saat itu melihat perkembangan inflasi yang membaik. Pada Desember 2008, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi deflasi sebesar 0,04%, terutama karena penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.