Presiden Republik Indonesia Ir. H Joko Widodo (Cuplik.com/ Ade Lukman)
Cuplikcom-Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi anak-anak muda yang berani, gesit dan semangat dalam membangun Indonesia maju. Anak muda harus menjadi penguat (tonik) bangsa, jangan menjadi racun atau toxic.
"Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi anak anak muda yang berani, yang gesit, dan penuh semangat untuk menuju Indonesia maju. Itulah modal untuk memenangkan pertarungan global," kata Jokowi, dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara virtual, Minggu (29/11/2020).
Dalam sambutannya, kepala Negara menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus dan kader PSI di manapun berada.
Menurut Jokowi, usia enam tahun adalah usia yang masih sangat muda bagi sebuah partai politik. Tetapi ia melihat PSI yang banyak digawangi anak-anak muda memiliki kesempatan besar untuk maju.
"Usia muda membawa energi perubahan, berpikir positif, berani melakukan lompatan, bergerak lebih lebih lincah dan gesit dan selalu optimistis melihat masa depan," ujar Jokowi.
Apalagi, saat ini dalam menghadapi persaingan global, lanjut Jokowi, pihak yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Pihak yang kreatif dan inovatif akan mengalahkan yang rutinitas dan monoton. "Saya melihat modal kecepatan, modal kreativitas dan modal inovasi ini ada di PSI," terang Jokowi.
Kepada kader PSI yang sedang dipenuhi semangat, Jokowi mengatakan Indonesia sedang memasuki era puncak bonus demografi. Anak-anak muda akan menjadi segmen terbesar dari populasi penduduk Indonesia.
"Proporsi anak muda yang besar ini akan bisa menjadi tonik yang menguatkan bangsa kita, tetapi juga bisa menjadi toxic, menjadi racun bila kita tidak siap dari sekarang," ungkap Jokowi.
Saat ini, Jokowi memaparkan, setiap tahun, ada sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru. Anak-anak muda yang masuk ke pasar kerja, apalagi di tengah pandemi, terdapat kurang lebih 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak pandemi Covid-19.
"Kita juga menghadapi kenyataan sebanyak 87% dari total penduduk pekerja memiliki tingkat pendidikan setingkat SMA ke bawah, dan 39% di antaranya berpendidikan sekolah dasar," jelas Jokowi.
Ini artinya, kata Jokowi, untuk menghadapi puncak bonus demografi, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah, selain harus bekerja keras untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. Pemerintah juga harus bekerja keras menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Itulah yang menjadi prioritas utama pemerintah saat ini.
"Kita mengajak PSI untuk menjadi bagian upaya ini. Oleh karena itu saya mengajak seluruh kader PSI di seluruh pelosok tanah air untuk menjadi simpul simpul kreativitas dan penggerak optimisme anak-anak muda untuk turun tangan membantu menyelesaikan persoalan persoalan bangsa melalui keberanian untuk melakukan lompatan dengan kreativitas dan inovasinya," papar Jokowi.
"Selamat merayakan ultah keenam PSI, dan teruslah hadir menginspirasi kebaruan untuk melakukan lompatan kemajuan," ucap Jokowi lagi.