Menteri BUMN Erick Thohir (Cuplik.com/ M.Riko Indrianto)
Cuplikcom-Jakarta-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan penurunan kinerja BUMN akibat Covid-19 telah mulai terlihat. Salah satunya tergambar dari kinerja perbankan pelat merah yang turun sampai 40% sepanjang tahun ini.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penurunan ini tak terelakkan sebagai dampak pada adanya pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian juga bergerak negatif hingga akhir kuartal ketiga lalu.
"Misalnya di Himbara (Himpunan Bank Negara), lapkeu Himbara sendiri kan 40% lebih rendah dari sebelumnya," kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Dia mengungkapkan, penurunan kinerja ini salah satunya disebabkan karena bank-bank ini aktif dalam mengambil peran untuk melakukan restrukturisasi UMKM. Ke depan, restrukturisasi masih akan berlanjut, bahkan korporasi-korporasi juga akan mulai mengajukan hal yang sama.
"Dibandingkan bank swasta, ini BUMN di situ membagi jadi bagian restrukturisasi UMKM dan lain-lain. Ke depan juga masih ada restrukturisasi korporasi," kata Erick.
Sebagai gambaran, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan laba bersih konsolidasi pada 9 bulan pertama tahun ini mencapai Rp 14,12 triliun, turun 43% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 24,78 triliun.
Penurunan ini sejalan dengan pendapatan bunga bersih serta pendapatan premi secara konsolidasi pada periode tersebut mencapai Rp 53,08 triliun, turun 12,79% dari sebelumnya Rp 60,87 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga bersih mencapai Rp 56,05 triliun, turun 7,8% dari September 2019 yakni Rp 60,8 triliun.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencetak laba bersih pada periode 9 bulan tahun ini atau per September 2020 mencapai Rp 4,32 triliun, atau turun 63,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,97 triliun.
Pendapatan bunga bersih minus 0,8% menjadi Rp 26,65 triliun dari sebelumnya Rp 26,87 triliun. Sementara dari sisi pendapatan non bunga tumbuh 7,2% menjadi Rp 8,71 triliun dari sebelumnya Rp 8,13 triliun, membaik dari Q2 yang hanya tumbuh 3,2%.
Pada 9 bulan tahun ini atau per kuartal III-2020, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 14,03 triliun, atau turun 30,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,25 triliun di tengah pandemi Covid-19.
Bank Mandiri mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) mencapai Rp 42,16 triliun, turun 4,1% dari periode yang sama tahun lalu Rp 43,94 triliun.
Untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) malah mencatatkan perbaikan kinerja. Bank ini membukukan kenaikan laba bersih 39,72% menjadi Rp 1,12 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy) hingga September 2020 dari Rp 801 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja laba bersih perseroan ditopang oleh penurunan beban bunga dan efisiensi. Beban bunga BTN tercatat turun 3,49% yoy menjadi Rp 11,95 triliun pada periode tersebut. Penurunan beban bunga tersebut ditopang oleh aksi korporasi dalam pemangkasan dana mahal.