Sementara Buddha, yang kerap diidentikkan dengan vegetarian, sebenarnya tidak melarang pengikutnya untuk makan daging. Namun, beberapa aliran seperti Mahayana memang menganjurkannya.
Selain alasan agama, ada juga yang memilih menjadi vegetarian karena etika. Mereka berkeyakinan, dengan membunuh hewan berarti melakukan tindakan-tindakan jahat. Selain kejam, ada yang menganggap bahwa memakan hewan memberikan pengaruh sifat kehewanan pada yang memakannya.
Konsumsi daging mendorong manusia untuk "membunuh" (hewan). Padahal membunuh adalah suatu pelanggaran. Ada pula yang berpandangan bahwa jika kita makan daging, akan lebih sulit mengendalikan diri. Kedamaian dan kebahagiaan pun tak akan datang.
Hal tersebut diyakini Rudy Halim, penganut Buddha yang telah menjadi vegetarian murni pada usia 20-an, tepatnya sejak 1981. "Sebetulnya sejak 1979 sudah mulai, tapi masih adaptasi, makannya pun campur-campur," tutur pria yang enggan menyebut usia persisnya.
Agama diakui sebagai alasan utama bagi Rudy sehingga memilih jalan vegetarian. Demikian halnya dengan ibu dan sejumlah keponakannya. Daging merah, seafood, telur, vetsin, bawang, alkohol, dan rokok pun tak ada lagi dalam kamus hidupnya. "Kami yakin makanan-makanan tersebut bisa menyerang lima unsur, yaitu hati, ginjal, paru-paru, lambung, dan empedu. Bawang juga berpengaruh pada aspek emosional," katanya.
Lain Rudy, lain pula Kasan. Kendati sama-sama penganut Buddha, pilihan Kasan untuk menjadi vegetarian lebih didasarkan pada tujuan kesehatan dan kesabaran, bukan alasan agama. "Saya vegetarian sejak usia 30. Rasanya lebih sehat, emosi terkendali, lebih tenang dan santai," ungkapnya dengan wajah berseri.
Alasan berbeda dikemukakan Deasy Elsara, 22. Adalah faktor lingkungan dan pergaulan yang mengenalkan mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta ini ke dunia vegetarian."Awalnya iseng ikut-ikutan teman. Eh, enggak tahunya setelah seminggu sampai sebulan saya jadi ketagihan sampai sekarang," kenang Deasy yang sempat rehat sebagai vegetarian karena demam berdarah.
Gaya hidup vegetarian konon dapat membuat awet muda, panjang umur, meningkatkan kualitas kesehatan, dan secara signifikan mengurangi risiko kanker dan penyakit lainnya. Namun, penting dicatat bahwa kesehatan tidak bisa hanya dilihat dari makanan, melainkan juga istirahat yang cukup, serta keseimbangan antara pekerjaan dan nutrisi yang diperlukan.
Dengan kata lain, menjadi seorang vegetarian tetap harus memperhatikan komposisi asupan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak yang diperlukan tubuh.