Pleno Rekapitulasi Pilbup Indramayu 2020 tingkat Kabupaten di kantor KPU Indramayu (Cuplikcom/Taufid Chaniago)
Cuplikcom - Indramayu - Target partisipasi pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2020 jauh dari target yang diharapkan KPU Indramayu, yakni dari target 77,5 persen hanya mencapai 66 persen. Padahal upaya sosialisasi merangkul semua komponen telah dilakukan seperti mengadopsi pada Pemilu 2019 yang hingga mencapai 72 persen partisipasi pemilih.
Meski begitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indramayu mengklaim total partisipasi Pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indramayu tahun 2020 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Pilbup atau Pilkada Indramayu 2015.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua KPU Indramayu, Ahmad Toni Fatoni saat konferensi pers usai Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Kabupaten pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu di Aula KPU Indramayu, Selasa (15/12/2020).
"Angka partisipasi dari tahun 2015 dan sekarang ini mengalami peningkatan dari 58 persen ke 66 persen," Ungkap Toni.
Ia juga mengaku, kenaikan angka partisipasi pemilih pada Pilkada Indramayu 2020 masih belum mencapai target angka partisipasi nasional yang telah ditentukan sebelumnya.
"Dari angka partisipasi, dari kita saat ini menjadi suatu kebanggaan, karena dimasa pandemi kita bisa kenaikan angka partisipasi pemilih menjadi 66,17 persen walaupun angka partisipasi nasional kita masih jauh sampai 77,5 persen," jelas Toni.
Menurut Toni, penyebab tidak sampainya target angka partisipasi nasional di Kabupaten Indramayu karena faktor pandemi Covid 19 yang tidak kunjung selesai, kemudian ada pemilih di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tidak bisa hadir dikarenakan tidak berada di tempat.
"Yang pertama tentunya kita harus memaklumi masa pandemi di Indramayu masiv terutama di beberapa tempat, kemudian ada di beberapa tempat yang tidak bisa hadir karena tidak punya tempat," tutupnya.
Diketahui, Ketua KPU Indramayu Ahmad Toni Fathoni sebelumnya memastikan bahwa untuk mencapai terget 77,5 persen, pihaknya telah melakukan model sosiliasi dengan dua cara, pertama dengan melibatkan 11 basis pemilih, yakni kelompok pemilih pemula, perempuan, pemilih pemula, basis kelurga, penyandang disabilitas, basis berkebutuhan khusus, kelompok marjinal, komunitas, keagamaan, komunitas demokrasi dan basis warga internet (warganet). Kedua bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam mensosialisasikan Pilkada 2020.
"Pertama kita akan memaksimalkan sosialisasi pada 11 basis pemilih. Yang kedua, kami berkoordinasi dengan Pemda karena mereka yang punya hajat," kata Toni pada Februari 2020.