Korban tewas di perjalanan, saat dilarikan ke RSU Garut. Karena, sejumlah luka yang dialami korban cukup parah, leher dan dada banyak keluar darah, akibat terjepit batu besar.
Menurut informasi yang di himpun dari mandor lokasi penggalian pasir, Entis Sutisna, 62, menyebutkan, saat itu korban tengah melakukan penggalian pasir bersama tiga rekannya, yaitu Dadi, Iwan dan Ubah. Sedangkan Entis saat itu berada di warung yang letaknya sekitar 40 meter dari tempat korban bekerja.
Tiba-tiba, Entis mendengar teriakan minta tolong dari arah tempat korban bekerja. "Ketika mendengar teriakan minta tolong, saat itu saya langsung lari ke arah tempat korban bekerja dan di sana mereka melihat ada urugan pasir dan batu besar yang telah menimpa tubuh korban, saat itu saya berusahha untuk mengeluarkan tubuh Jana dari himpitan batu tersebut," ujar Entis.
Dikatakannya, setelah berhasil dikeluarkan dari himpitan batu, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Tarogong, namun luka kondisi korban cukup parah, pihak Puskesmas langsung merekomendasi untuk segera dibawa ke RSU dr Slamet Garut. Namun sayang sebelum berhasil membawanya ke RSU dr Slamet, Jana sudah meninggal di perjalanan.
"Saya melihat luka tubuh korban sat dikeluarkan dari himpitan batu tersebut, luka di bagian leher dan dada korban banyak keluar darah. Tapi saat itu saya hanya sepintas melihat kondisi tubuh korban," ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Heri (36), kerabat korban yang mengaku ikut memandikan jenazah korban, mengaku selain melihat luka di bagian leher korban yang sudah dijahit pihak RSU, dia juga melihat luka memar di bagian dada dan punggung korban.
"Luka yang dialami korban mengalami luka dalam yang sangat parah di bagian dada yang tembus ke bagian punggungnya. Saya melihat kondisi tubuh korban karena saya memang ikut memandikan jenazahnya," ungkapnya.
Kapolres Garut, AKBP Rusdi Hartono melalui Kasatreskrim AKP Oon Suhendar, membenarkan adanya seorang penggali pasir yang tewas akibat tertimpa batu di lokasi penggalian pasir milik H Mamat di blok Seurehjawa, Kampung Dukuh, Kelurahan Pananjung.
"Tewasnya korban akibat kecelakaan, dan belum ditemukan adanya unsur kesengajaan. Namun, peristiwa yang menyebabkan kematian sesorang ini, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan," ujarnya.
Kapolres berjanji, akan melakukan pemanggilan sekaligus meminta keterangan pihak pengelola galian tersebut terkait kasus ini. Kalau, penggalian ini tidak ada ijin dari pemerintah setempat, pihaknya tak segan-segan untuk melakukan penutupan penggalian pasir tersebut. Hal tersebut, dilakukan agar jangan sampai memakan korban kembali.
"Kami akan secepatnya melakukan mencoba kordinasi dengan dinas terkait, apakah penggalian tersebut legal atau illegal, kalau tak memiliki ijin, ya kemungkina kami akan menutupnya," tegasnya.