Presiden Republik Indonesia Ir. H Joko Widodo (Cuplik.com/Fanny Nurul)
Cuplikcom-Jakarta-Pekan pertama tahun 2021 ditutup dengan positif dan gembira, lantaran Investor asing mulai menjajaki aset-aset keuangan domestik. Aliran modal asing yang masuk ke pasar finansial Tanah Air turut mengangkat kinerja bursa saham dan nilai tukar rupiah.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (11/1/2021), data perdagangan mencatat asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp 2,41 triliun di seluruh pasar minggu lalu. Alhasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 3,67%.
Isu seputar vaksinasi membuat saham emiten di sektor penyedia alat-alat kesehatan seperti PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dan perusahaan farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memimpin penguatan dan masuk ke dalam jajaran top gainers.
Sentimen penguatan harga nikel global juga turut membuat harga saham sektor pertambangan nikel seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang disebut bakal menggarap proyek baterai nikel senilai US$ 12 miliar dolar juga ikut ke jajaran saham yang memberikan cuan tebal kepada investor.
Di pasar obligasi, minat investor asing terhadap aset-aset berpendapatan tetap yang diterbitkan oleh pemerintah RI juga mulai meningkat. Pekan lalu pemerintah melelang tujuh seri obligasi. Penawaran yang masuk mencapai Rp 97,17 triliun dan yang dimenangkan sebesar Rp 41 triliun, di atas target indikatif yang sebesar Rp 35 triliun.
Menariknya, komposisi investor asing yang berpartisipasi dalam lelang juga meningkat dari 5,9% pada bulan Desember lalu menjadi 11,5%. Minat investor asing terhadap obligasi pemerintah RI juga tercermin dari jumlah kepemilikannya di Surat Berharga Negara (SBN).
Per 7 Januari 2021, nilai total kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 983,93 triliun. Ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2020. Maklum obligasi pemerintah RI berdenominasi rupiah masih memberikan imbal hasil yang menarik.
Untuk SBN tenor 10 tahun berdenominasi rupiah, imbal hasil nominalnya di angka 6%. SBN tenor ini sering digunakan sebagai acuan dan untuk seri FR0082 memberikan kupon tetap 7% per tahun. Artinya terjadi kenaikan harga pada instrumen surat utang tersebut.
Tingkat kenaikan harga (inflasi) di Indonesia 1,68% pada Desember lalu, dengan begitu obligasi pemerintah RI masih memberikan imbal hasil riil 4,4% dan menjadi salah satu yang paling tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lain di saat yield riil obligasi pemerintah negara maju sudah menyentuh zona negatif.
Nilai tukar rupiah pun ikut terkerek naik. Di arena pasar spot rupiah berhasil menaklukkan greenback dengan penguatan 0,43% dalam sepekan. Kini rupiah sudah berada di bawah Rp 14.000/US$. Tak hanya menaklukkan dolar AS rupiah juga melibas mata uang Asia lainnya kecuali yuan China.
Sentimen positif juga berasal dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang meramal ekonomi Indonesia tumbuh 4,8% tahun ini. IMF lebih optimis memandang perekonomian RI ketimbang saudaranya yaitu Bank Dunia yang memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) RI di angka 4,4% tahun ini.
Kebijakan makroekonomi yang masih akomodatif diharapkan mampu menggairahkan roda perekonomian yang lesu saat terjangkit pagebluk Covid-19 sepanjang tahun 2020.
Setali tiga uang, bursa saham New York juga ditutup ijo royo-royo pekan lalu. Indeks S&P 500 yang menjadi acuan Wall Street berhasil menguat 1,83%. Kini S&P 500 berada di level tertingginya sepanjang sejarah (all time high).
Pelaku pasar optimis terhadap prospek stimulus ekonomi yang akan digelontorkan oleh Presiden AS terpilih Joe Biden seiring dengan semakin dekatnya hari pelantikan yang jatuh pada 20 Januari nanti.
Pada Jumat (8/1/2021) Biden bersama dengan anggota tim ekonominya mengatakan, AS kehilangan banyak pekerjaan di saat gelombang kedua wabah Covid-19 menerjang.
Mantan wakil presiden era Barrack Obama tersebut mengatakan bakal mengajukan anggaran stimulus yang lebih besar untuk mendongkrak perekonomian diantaranya dengan meningkatkan upah sebesar US$ 15 dan transfer bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 2.000.
"Kita membutuhkan lebih banyak bantuan langsung yang mengalir ke keluarga, usaha kecil, termasuk memberikan bantuan kepada orang-orang melalui bantuan langsung tunai senilai US$ 2.000. [Bantuan] US$ 600 tidaklah cukup," kata Biden sebagaimana diwartakan Reuters.
Pemilihan anggota Senat di Georgia sudah berakhir. Kemenangan ada di tangan Partai Demokrat. Kini jajaran eksekutif maupun legislatif baik Senat maupun The House (DPR AS) dikuasai oleh Partai Biru.
Kemenangan Partai Demokrat memungkinkan Biden untuk menggelontorkan stimulus fiskal yang lebih jor-joran dibandingkan sebelumnya. Hal inilah yang diantisipasi oleh pelaku pasar.
Adanya kemungkinan banjir stimulus lanjutan membuat investor melihat adanya inflasi yang lebih tinggi. Mereka pun memburu aset-aset yang bisa memberikan cuan tebal dan mampu memberikan perlindungan.
Sayangnya bukan emas yang dipilih, melainkan saham dan Bitcoin. Cryptocurrency yang fenomenal karena teknologi Blockchain tersebut berhasil melesat 38,2% pekan lalu. Untuk 1 satuan Bitcoin kini dihargai mencapai US$ 40 ribu. Sementara itu harga emas justru merosot tajam dengan terkoreksi 2,54% ke bawah US$ 1.900/troy ons.
Kinerja Wall Street yang impresif dipicu oleh kemungkinan stimulus fiskal yang lebih besar di bawah kepemimpinan Joe Biden diharapkan mampu mendongkrak aset-aset ekuitas di bursa saham Asia yang akan mulai diperdagangkan hari ini.
Sentimen kuat yang akan menjadi penggerak pasar hari ini berasal dari dalam negeri. Melihat kasus pertambahan Covid-19 yang sudah tembus 9.000-10.000 per hari, akhirnya pemerintah memutuskan untuk menarik rem darurat.
Kali ini namanya bukan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), melainkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan diterapkan pada 11-25 Januari 2021.
PPKM berlaku di sejumlah daerah di Jawa dan Bali. Memang wilayah yang terdampak kebijakan ini tidak merata dan hanya di daerah-daerah yang rawan Covid-19 saja. Namun seluruh aktivitas kembali dibatasi.
Karyawan diminta untuk kembali bekerja dari rumah (work from home) hingga sebanyak 25%. Kegiatan belajar mengajar (KMB) dilakukan secara daring. Tempat hiburan yang dikelola pemerintah dilarang beroperasi.
Tak sampai di situ saja, pemerintah juga memangkas jam operasional pusat perbelanjaan hingga pukul 19.00 WIB saja. Lebih lanjut restoran dan tempat nongkrong masih diperbolehkan buka dengan syarat kapasitas maksimal hanya 25% saja. Sementara rumah ibadah hanya boleh menerima jamaah 50% dari kapasitas.
Namun dibalik sentimen negatif tersebut, terselip kabar positif. Pekan ini juga program vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan dilakukan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberi label halal dan suci untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac tersebut.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih melakukan uji untuk menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA). Setelah BPOM memebrikan lampu hijau maka orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19 adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada Rabu pekan depan (31/1/2021). Presiden Joko Widodo dan jajaran menteri kabinet Indonesia Maju akan jadi penerima vaksin pertama.
Mulainya program vaksinasi di Indonesia diharapkan mampu menjadi momentum pemulihan untuk perekonomian Indonesia. Kabar gembira ini berpeluang direspons positif oleh pelaku pasar sehingga ada kemungkinan IHSG lanjut reli dan tak menutup kemungkinan bisa tembus 6.300 dan rupiah berpeluang melanjutkan tren penguatan.
Kendati pasar sudah reli sejak bulan Oktober-Desember dan dipicu oleh sentimen window dressing, bukan berarti pasar akan mengakhiri tren kenaikannya. Memang ada mitos January Effect di mana harga saham mengalami kenaikan.
Sentimen tersebut memang tak sekuat window dressing yang membuat IHSG selalu hijau di bulan Desember. Namun secara tren historis hampir 20 tahun terakhir, peluang kenaikan IHSG lebih dari 50%.
Berikut adalah sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini: