(Zulhalim. Cuplik.com)
Cuplikcom-Tanggamus-Jeritan warga masyarakat yang berada di ujung Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus, yaitu Pekon Tampang muda adalah salah satu dari delapan Pekon yang berada di wilayah Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus yang paling terisolir.
Untuk menuju kedelapan Pekon tersebut khususnya Tampang muda salah satu akses jalan yang dapat dilalui saat ini adalah jalur laut dengan menggunakan kapal motor,dari pelabuhan Tampang muda nenuju Pelabuhan Dermaga Kota agung
Adapun waktu yang dibutuhkan selama diperjalanan yakni tiga sampai empat jam itupun jika cuacanya bagus jika cuacanya kurang baik bisa Lima sampai enam jam di perjalanan laut
Mengapa demikian,karna tidak ada cara lain selain menempuh lewat jalur laut,karena jalur darat sulit dilintasi karena hanya jalan setapak dan sangat terjal
Kami tim reporter media Cuplik.Com berhasil menemui dan mewawancarai beberapa warga masyarakat Pekon Tampang muda
yang secara sengaja kami temui karna mendapat laporan khususnya warga masyarakat Pekon Tampang muda dan umumnya delapan Pekon yang terisolir tersebut.
Menurut keterangan Kusal Andika bersama Suhairi/Heri Memang beberapa tahun yang lalu diantara salah satu calon anggota DPRD dan Bupati Kabupaten Tanggamus pernah menjanjikan jika terpilih. salah satu misi dan agenda mereka adalah pembangunan jalan yang lebih layak sehingga bisa dengan mudah di akses kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dan bahkan juga menjanjikan akan memasukan PLN dan tower signyal untuk menerangi wilayah delapan Pekon tersebut,apalagi mengingat nawacita Bapak Presiden RI Ir. joko widodo bahwa seluruh pelosok negri ditahun 2020 harus tersentuh PLN dan signyal serta jalan aspal sehingga tak ada lagi desa yang terisolir.
Namun hingga sampai saat ini ketiga program tersebut satu pun belum ada yang terialisasi.kini masyarakat ke delapan Pekon tersebut hingga saat ini masih menanti nanti program yang telah di janjikan.
Kini masyarakat delapan pekon yang paling terisolir sangat berharap kepada anggota DPRD kabupaten tanggamus,terkhusus kepada bunda Hj DEWI HANDAJANI,SE.supaya dapat mendengarkan jeritan serta rintihan suara hati kami yang selama ini berpuluh puluh tahun terisolir.
Belum lagi ditambah selama ini yang tampa penerangan yang layak, seperti PLN dan jaringan signyal seluler atau tower ",tutur suheri dan Kusal andika,warga Pekon tampang muda (Zulhalim)