STKIP NU Indramayu Adakan Pagelaran Sastra (Cuplikcom/Andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Sanggar Sastra Gatra Angkasa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Indramayu sukses menggelar pagelaran seni, budaya dan sastra yang dipusatkan guna menyelesaikan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Sanggar Sastra.
Pagelaran tersebut bertempat di Graha Seni dan Budaya Yayasan Darul Ma'arif kaplongan, pada hari Rabu, (23/1/2021).
Dengan menampilkan berbagai kesenian, pagelaran dimulai sejak pagi pukul 08.00 WIB dan membatasi penonton yang hadir sebanyak 50 persen dari kapasitas gedung. Meskipun demikian, pagelaran tetap berlangsung meriah tanpa mengurangi sedikitpun antusias penonton.
Sanggar Sastra tersebut dibentuk oleh Mahasiswa PBSI STKIP NU Indramayu angkatan 2017 yang terdiri dari 2 kelas. Nama Gatra Angkasa sendiri merupakan singkatan dari Sanggar Sastra Angkatan Istimewa atas usul salah satu mahasiswa yang kemudian tanpa waktu panjang disepakati oleh semua anggota.
Dosen pengampu mata kuliah Sanggar Sastra, Muji Zain Naufal dalam sambutannya mengatakan, mengutip dari perkataan Pramoedya Ananta Toer, Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.
"Kalian tidak akan menyesal datang dan menyaksikan pagelaran ini, karena ada banyak persembahan sastra yang dimodifikasi dengan kesenian tradisional dan modern," kata Muji Zain Naufal.
Dalam pagelaran tersebut Gatra Angkasa menyajikan banyak sekali pertunjukan, diantaranya Tari Rhama Sinta, Tari Randoe Kentir, Jaran Lumping, Tari Modern hingga menampilkan Tari-tari bernuansa Bollywood. Selain itu, Gatra Angkasa menampilkan dua pertunjukan drama sekaligus. Keduanya sama-sama mengangkat cerita lokal, yakni menceritakan sejarah Tarling (itar lan suling) yang merupakan kesenian tradisional Cirebon-Indramayu.
Kemudian selain sejarah, dalam pertunjukan drama lainnya mengangkat cerita kearifan lokal yang selalu menjadi perbincangan masyarakat, drama tersebut bertajuk Nyupang.
Tidak cukup sampai di situ, deretan agenda lain yang mengantri ada pembacaan monolog dengan pembawaan yang penuh penghayatan dan juga sajak Serangkaian Repetisi karya Fiersa Besari yang dibacakan oleh 3 mahasiswi secara berantai.
Tidak ketinggalan pula Unit Kegiatan Mahasiswa Seni dan Teater (UKM SENTER) turut memeriahkan pagelaran dengan menampilkan Tari Sintren yang seakan membawa penonton pada pagelaran-pagelaran zaman nenek moyangnya.
Serangkaian pertunjukan tersebut dikemas dengan apik dan rapih oleh panitia yang tiada henti berkordinasi guna menghindari sekecil apapun kekurangan yang terjadi.