"Kira-kira sejak awal memang KPU keliru, terlalu kaku membaca UU," kata Direktur Eksekutif CETRO Hadar Nafis Gumay saat mengunjungi Tabulasi Nasional di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/4).
KPU, dinilai Hadar, tidak berani keluar dengan terobosan baru. Seharusnya sejak awal KPU mendesain adanya TPS khusus untuk mengatasi pemilih yang tidak terdaftar. Sebab, 1 suara pun sangat penting untuk masa depan bangsa ini.
"Nah, sehingga dengan sederhana mereka di paksa golput oleh negara. Oleh karena itu nggak bisa mereka cara kerjanya seperti ini. Jadi ke depan, harus diubah terutama untuk pilpres nanti," jelasnya.
Menurutnya, KPU benar-benar membuat sistem yang tidak friendly. Dan KPU tidak cukup mampu memfasilitasi. Sehingga ditakutkan muncul tuntutan-tuntutan. "Saya gak tahu nih, jangan-jangan akan ada gerakan yang akan meminta pertanggungjawaban nanti. Mengerikan itu," pungkasnya.