Presiden Republik Indonesia Ir. H Joko Widodo saat Ratas Evaluasi Penerapan PPKM (Cuplik.com/Fanny Nurul)
Cuplikcom-Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tak efektif menekan kasus Covid-19. Jokowi menyebut implementasinya tidak tegas dan tidak konsisten.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat rapat terbatas di Istana Bogor pada Jumat (29/1) lalu. Rapat terbatas dihadiri oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Seskab Pramono Anung, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Dan Video pembukaan rapat ini baru diunggah pada Minggu (31/1/2021).
"Saya ingin menyampaikan yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 Januari-25 Januari. Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif. Mobilitas masih tinggi karena indeks mobility-nya ada. Di beberapa provinsi, COVID-nya masih naik," kata Jokowi.
Kepala Negara meminta jajarannya melibatkan pakar epidemiologi saat menyusun kebijakan. Dia menilai impelementasi PPKM belum baik.
"Sebetulnya esensi PPKM ini kan membatasi mobilitas, namanya saja kan pembatasan kegiatan masyarakat. Tetapi yang saya lihat, di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten. Ini hanya masalah implementasi," ungkapnya.
"Sehingga saya minta betul-betul turun ke lapangan, ada di lapangan, tapi juga siap dengan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana agar masyarakat tahu apa 3M itu," sambung Presiden Jokowi.