GP Ansor Indramayu saat pantau Islamic Center Indramayu (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Polres Indramayu dinilai lamban atasi masalah dua peristiwa yang terjadi di Masjid Raudhatul Jannah yang berada di kompleks Islamic Center Syekh Abdul Manan Indramayu. Pasalnya bangunan yang dibiayai negara ratusan milyar rupiah itu, sudah menjadi sorotan dan dugaan banyak pihak, namun hingga kini belum ada perkembangan penyelesaian hukum.
"Kasus menara itu sudah berjalan dua bulan lebih. Sampai hari ini belum ada penjelasan sama sekali dari Polres Indramayu. Sekarang menyusul pula plafon yang ambruk. Ini semacam pertanda kalau polisi lambat bekerja," ujar Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Indramayu, Edi Fauzi, kepada media, saat berkunjung ke kompleks Islamic Center Indramayu, Sabtu (6/2/2021).
Dua peristiwa yang menimpa Islamic Center Indramayu tersebut, yakni pertama robohnya salah satu menara pada beberapa bulan lalu (6/12/2020) (Baca: Menara Masjid Islamic Center Indramayu Patah, 1 Unit Mobil Tertimpa) dan peristiwa kedua tak cukup lama, yakni ambruknya plafon masjid pada beberapa pekan kemarin (24/1/2021). (Baca: Belum Lama Menaranya Roboh, Kini Plafon Masjid Islamic Center Ambrol).
Menurut Edi, sejak robohnya menara yang kebetulan terjadi pada 3 hari menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Indramayu 2020, pihaknya sudah menyikapinya. Ia memberi apresiasi saat polisi dengan sigap segera mengusut kasus tersebut. Sayangnya apresiasi itu ternyata bertepuk sebelah tangan. Sebab kasus tersebut belum ada kejelasan.
"Kami hanya ingin mengetahui apa penyebab sebenarnya dari dua insiden yang hanya berjarak kurang dari dua bulan itu. Sehingga Polres Indramayu seharusnya bisa dengan sigap untuk mengusut kasus ini dan mengumumkan hasilnya kepada publik secara transparan dan akuntabel," ugnkap Edi.
Edi juga menegaskan, jangan sampai lambatnya Polres Indramayu dalam mengusut kasus ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pasalnya selain uang rakyat yang dipakai sangat besar, yakni mencapai Rp122 miliar, kompleks Islamic Center ini juga setiap hari dipakai sebagai sarana ibadah oleh masyarakat Indramayu dan para peziarah dari daerah lainnya yang melakukan transit.
"Silakan dibayangkan saja, jika teman-teman beribadah di sebuah masjid yang bangunannya bisa roboh dan ambruk tiba-tiba. Bukankah selain memalukan kita semua sebagai warga Indramayu, ini juga sangat berbahaya," tegasnya.
Oleh karena itu, Edi Fauzi bersama Ketua LBH Ansor Indramayu, Afif Rahman, dan jajaran pengurus PC GP Ansor Indramayu lainnya mengultimatum Polres Indramayu untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Sehingga status insiden yang terjadi di Islamic Center Indramayu ini memiliki kejelasan di mata hukum.
Sementara, Ketua LBH Ansor Indramayu, Afif Rahman, menambahkan, kasus ini harus disikapi dengan sangat serius, karena sudah viral ke mana-mana dan menyedot perhatian publik yang sangat luas, serta sudah menyangkut nama baik masyarakat Indramayu secara umum.
"Tapi jika jika penanganan kasus yang sudah viral ke mana-mana dan mendapat perhatian publik ini saja tidak ditangani dengan serius, lantas kita bisa membayangkan bagaimana dengan kasus-kasus yang menimpa rakyat kecil yang membutuhkan keadilan," pungkas Afif.