Ayah almarhum korban kecelakaan, Aong (Cuplikcom/Andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Seorang remaja bernama, Ulinnuha Al Fitra (16), warga Kota Tanggerang, yang meninggal akibat kecelakaan di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, pada Rabu 28 Oktober 2020 lalu, masih menyisakan luka yang mendalam bagi sang ayah, Aong.
Pasalnya, sebagai seorang ayah sampai saat ini dirinya masih belum dapat melupakan sosok sang anak.
"Hampir dua puluh empat jam saya selalu teringat kepada mendiang. Paling kalau berhenti saat tidur saja, kadang tidurpun masih bermimpi ketemu sama anak saya," kata Aong, saat ditemui di salah satu tempat di Kabupaten Indramayu, Sabtu (6/2/2021).
Aong menceritakan kronologi kejadian, saat itu anaknya bernama Ulinnuha Al Fitra, tengah menghabiskan waktu libur sekolah bersama orang tuanya dengan mudik ke kampung halaman di Kabupaten Indramayu. Saat mengendarai sepeda motor di kampung halaman, ia justru mengalami kecelakaan setelah bertabrakan dengan mobil dump truck yang datang dari arah berlawanan.
Namun, yang paling disesalkan Aong adalah tidak ada satu orang pun warga yang mau menolong anaknya yang tengah terluka parah. Saat itu, warga beralasan tak berani mengevakuasi korban sebelum petugas kepolisian datang.
Hal itu membuat Aong menginginkan proses hukum yang saat ini telah ditangani pihak Pengadilan Negeri Indramayu terus berlanjut.
"Kasihan sama almarhum, gimana perasaannya kalau melihat bapaknya kok diam saja. Ini sebagai pembelaan seorang ayah," ujar Aong.
Oleh karenanya, Dia meminta kepada pihak Pengadilan Negeri Indramayu agar dapat menjatuhkan hukuman dengan seadil-adilnya.
"Walaupun sang sopir meminta pertimbangan dengan alasan karena sudah tua tetap saya tidak mau kasih kompromi, karena anak saya juga masih muda, masih punya masa depan," tandasnya.
Selain itu, Aong juga menginginkan, kasus yang menimpa anaknya bisa menjadi pelajaran bagi sopir-sopir lain.
Pasalnya, warga di desa setempat juga resah dengan lalu-lalangnya kendaraan berat di daerah mereka. Padahal jalan tersebut merupakan jalan kampung yang sempit.
"Warga di sana juga ingin agar kasus ini berlanjut, karena di sana banyak mobil-mobil dump truk yang berlalu lalang padahal menurutnya jalan di sana kecil," terangnya.
"Kadang masyarakat yang berkendara kalau ada dum truk lewat juga harus berhenti," tutup Aong.