Arah koalisi Golkar pun menjadi tak tertebak. Seperti yang sudah diketahui, ada dua faksi yang menginginkan Golkar tetap memadukan SBY-JK, ada pula yang mendesakkan agar Golkar mengusung capres sendiri.
Sejumlah petinggi Golkar, yang ditanya tentang kemungkinan kembali berduetnya SBY-JK, tak memberikan jawaban konkret. Hanya Ketua DPP Theo Sambuaga yang setuju dengan hal tersebut.
Usai melakukan konsolidasi di rumah Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla, Jumat (10/4) malam, Wakil Sekjen Golkar Rully Ch Azwar mengatakan, Golkar belum membicarakan lebih jauh tentang rencana koalisi. "Kami masih mengevaluasi hasil quick count dan memantau rekapitulasi suara di KPU.
"Rencana (koalisi) dengan partai lain, bisa saja mendadak. Tapi saat ini belum ada apa-apa, mungkin diputuskan tanggal 20-an," ujar Rully, saat akan meninggalkan kediaman JK.
Kendati demikian, ia mengatakan, jika melihat kerja pemerintah, Golkar menangkap sinyal bahwa rakyat menginginkan pemerintahan yang memberi kesejahteraan rakyat. Namun, saat ditanya apakah ini sinyal SBY-JK kembali bersama, ia menjawab, "Duet SBY-JK belum tahu, Tapi semua kemungkinan masih terbuka, tidak hanya dengan satu partai," kata dia.
JK, dikatakan Rully, tidak dapat mengambil keputusan sendiri ke mana ia akan berlabuh. Segala sesuatunya, harus melalui mekanisme kesepakatan partai.