Jum'at, 10 Januari 2025

Prawita GENPPARI Dukung Pengembangan Desa Digital Secara Bertahap

Prawita GENPPARI Dukung Pengembangan Desa Digital Secara Bertahap

RAGAM
10 Februari 2021, 22:11 WIB

CuplikCom-Prawita-GENPPARI-Dukung-Pengembangan-Desa-Digital-Secara-Bertahap-10022021221412-IMG-20210210-WA0082.jpg

Dede Farhan Aulawi, Ketum Prawita Genppari. (Foto: istimewa)

Cuplikcom - Bandung - Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh banyak bangsa ke depan, karena di satu sisi loncatan perkembangan teknologi (khususnya IT) yang melaju dengan super cepat.

Disisi lain fakta dan realita masyarakat sangat heterogen yang belum tentu semua bisa mengikuti perkembangan dalam waktu yang bersamaan.

Begitupun dengan kondisi Indonesia, memiliki beberapa permasalahan yang sama dengan yang dihadapi oleh banyak negara lainnya.

Oleh karena itu diperlukan terobosan – terobosan inovatif guna mengurangi kesenjangan lompatan kemajuan. Salah satunya model pengembangan desa digital untuk meminimalisir kesenjangan antara kota dan desa.

Meskipun tentu dampak positif atau negatif akan selalu ada. Di sinilah pentingnya bahwa saat pengembangan desa digital harus disertai dengan membangun kesadaran kolektif agar dampak negatif bisa diminimalisir.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Rabu (10/2).

Dede menambahkan bahwa prinsip pembangunan desa harus menjadikan warga desa sebagai subyek pembangunan. Untuk itu, diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) desa melalui berbagai kegiatan pelatihan, pendampingan dan literasi digital.

"Dengan demikian tiap desa perlu segera menginventarisir warga yang memiliki talenta digital sehingga mudah dibentuk dan diarahkan guna mengakselerasi perubahan di desa," kata dia.

Program tersebut menurutnya sejalan dengan kebijakan pemerintah yang sedang giat – giatnya berupaya meningkatkan percepatan akses dan pembangunan infrastruktur digital untuk melayani publik secara cepat dan efisien.

Pemerintah memang telah menyiapkan anggaran yang sangat besar untuk mempercepat transformasi digital penyelenggaraan pemerintahan yang salah satunya adalah untuk pembangunan akses internet di desa - desa dan kelurahan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia. 

Selanjutnya Dede juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi, mutlak diperlukan dalam pembangunan desa digital melalui penyediaan jaringan, perangkat, aplikasi yang sesuai dengan karakteristik penduduk, serta pendampingan yang tepat bagi masyarakat desa.

"Hal ini telah diwujudkan dalam program strategis nasional membangun jaringan backbone fiber optic Palapa Ring yang sudah beroperasi penuh. Juga proyek satelit multifungsi pemerintah atau Satelit Republik Indonesia-SATRIA, dimana proyek tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023," ungkap Dede.

Pengembangan desa digital diharapkan dapat mendorong pendidikan di seluruh pedesaan, termasuk pesantren - pesantren yang mayoritas berada wilayah di pedesaan.

Untuk itu teknologi digital diharapkan dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Di sana ada digitalisasi perpustakaan, jurnal – jurnal ilmiah keagamaan dan pengetahuan umum lainnya untuk menambah literasi kepustakaan dunia.

Lebih lanjut Dede juga berharap agar prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021 berfokus pada upaya perwujudan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa (Sustainable Development Goals/SDGs Desa).

Dede menjelaskan SDGs Desa diharapkan menjadi acuan untuk pembangunan desa tahun 2020-2024, sebagai upaya terpadu untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional berkelanjutan atau SDGs nasional.

"SDGs Desa diyakini dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian SDGs nasional. Ini merupakan langkah strategis dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi desa melalui gerakan pemberdayaan yang berbasis kerakyatan dan keumatan, untuk menopang ekonomi nasional," ungkap Dede.

Lebih lanjut jika proses sosialisasi dan edukasi digitalisasi desa ini berjalan dengan baik, maka langkah selanjutnya juga harus mampu mendorong pemanfaatan peluang UMKM untuk meningkatkan omzet atau transaksi usahanya melalui e-commerce.

Dimana Prawita GENPPARI sendiri sudah memiliki platform digital yang bisa dimanfaatkan untuk itu. Langkah – langkah organisasinya selama ini sudah melangkah dengan lompatan – lompatan prognosa terhadap perubahan peradaban yang akan datang.

"Semua sudah diprediksi dan diantisipasi, termasuk menyampaikan teknis menghindari konten-konten negatif," papar Dede.

Desa Digital pada prinsipnya bertujuan untuk menyediakan akses internet di desa yang sebelumnya tidak memiliki koneksi internet sama sekali.

Lebih utama, program ini untuk meningkatkan literasi masyarakat di berbagai bidang seperti pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Selain penyertaan infrastruktur dan peningkatan literasi digital, harapannya setiap desa juga mampu memanfaatkan kanal informasi dan komunikasi, seperti Instagram dan Whatsapp Group untuk berkomunikasi dengan perangkat desa dan mempromosikan potensi desa.

Dengan Desa Digital, warga desa khususnya generasi muda bisa belajar bahasa asing melalui pelatihan secara online dengan pengajar dari luar negeri.

Warga juga dapat menonton tayangan yang bermanfaat yang tayangannya akan diatur oleh kepala desa. Ini akan semakin membuka akses informasi, pendidikan dan meningkatkan produktivitas.

Akses internet juga diharapkan dapat mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan para pelaku UMKM di desa dalam mempromosikan produk-produk lokalnya menggunakan saluran e-commerce atau market place.

Menurut Dede, BUMDes dapat bekerja sama dengan startup lokal menggunakan internet of things (IoT) untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi. Pada gilirannya kesejahteraan masyarakat akan meningkat melalui inovasi digital. 

“Melalui program desa digital ini diharapkan akan terjadi penyetaraan pola kehidupan berbasis digital masyarakat desa dan masyarakat kota, sehingga bisa menghapus dikotomi orang desa dan orang kota," kata dia.

"Menghapus kesenjangan gaya hidup tradisional dan modern, menghapus keinginan urbanisasi masyarakat desa sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan (4P)," ungkapnya.

"Semua pengembangan 4P tersebut akan terus dikembangkan secara bertahap menuju modernisasi proses melalui berbagai aplikasi berbasis smartphone masyarakat," pungkas Dede.


Penulis : Winan
Editor : Anan Felicio

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503