Tanggul jebol di sungai Cipanas wilayah Losarang Indramayu (Cuplikcom/deni)
Cuplikcom - Indramayu - Baru saja masyarakat di tiga desa, Puntang, Jangga, dan Krimun kembali ke rumah masing-masing akibat musibah banjir yang disebabkan tanggul saluran Cipanas jebol, kini harus menghadapi ancaman musibah banjir susulan karena tanggul yang jebol di bantaran Cipanas lambat diperbaiki, Jumat (12/2/2021).
Air sungai Cipanas yang berasal dari Sumedang kembali mengirimkan air dan memasuki pemukiman warga di beberapa blok, di antaranya blok Depok desa Krimun dan blok Lebak/Sukaraja desa Puntang Kecamatan Losarang Indramayu.
"Sebenarnya debit air normal, hanya saja tanggul yang jebol di beberapa titik belum diperbaiki semenjak surut kemarin, akibatnya air sungai kembali memasuki areal pesawahan yang berbatasan dengan pemukiman warga, ada beberapa titik yang jebol dengan ukuran diameter yang berbeda, antara 10 meter dan 20 meter dan ini perlu segera diatasi", ujar Kurniawan Ambar Putranto di lokasi sekitar jebolnya tanggul Cipanas desa Puntang.
Ia menambahkan, sambil menanti masa perbaikan, sebenarnya air bisa dipecah sebelum masuk ke kecamatan Losarang guna menghindari ancaman banjir susulan di tiga desa.
"Air bisa dipecah menjadi dua agar meminimalisir banjir, jadi sebelum air Cipanas masuk ke tanggul jebol di desa Puntang Losarang, air bisa di pisah di alirkan ke sungai Prosida dari daerah Pintu Rama Kecamatan Cikedung. Ini bersifat sementara agar debit air tidak tinggi dan masyarakat di tiga desa tidak perlu mengungsi lagi", tuturnya.
Dipaparkannya, pukul 14.00 WIB terlihat alat berat jenis Beckoe sudah tampak berada di sekitar tanggul, namun keberadaannya di medan yang sulit membuat kinerjanya masih terbatas.
"Diperlukan setidaknya empat buah bekhoe untuk menimbun tanggul jebol dengan tanah di aliran BBWS sungai Cipanas," tandasnya.