Basuki Tjahja Purnama (Ahok) (Cuplik.com/Fanny Nurul)
Cuplikcom-Jakarta-Partai Demokrat (PD) menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mempersiapkan putranya, Gibran Rakabuming Raka, untuk Pilgub DKI Jakarta 2024 melalui pembatalan revisi UU Pemilu.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ikut berkomentar soal isu majunya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Pilgub DKI Jakarta 2024. Menurut Ahok, Gibran punya kapasitas memimpin Ibu Kota.
"Mau melayani," kata Ahok saat dihubungi lewat WhatsApp, Sabtu (13/2/2021). Ahok menjawab pertanyaan 'apakah menurut Anda Gibran cukup mumpuni untuk maju di pilkada DKI 2024?'
"Nanti lihat (Gibran) sebagai Wali Kota Solo. Akan terbukti," sambungnya.
Sebelumnya, Gibran sudah memberi respons atas isu dirinya diusung dalam pilgub DKI 2024. Putra Sulung Presiden Jokowi ini menilai terlalu dini untuk membahas dirinya maju di Pilgub DKI Jakarta 2024, sementara belum ada pembuktian kinerjanya sebagai Wali Kota Solo.
"Kan sudah saya bilang kemarin, wong ini (jadi Wali Kota Solo) saja belum dilantik kok sudah bahas Jakarta," kata Gibran melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (11/2).
(Walikota Solo Terpilih Gibran Rakabuming)
Gibran Rakabuming mengaku masih ingin berfokus pada tugasnya sebagai Wali Kota Solo. Namun, terkait kapan dilantik, Gibran mengatakan belum mengetahui jadwalnya.
"Fokus di Solo dulu saja, belum dilantik kok mikir Jakarta. (Soal pelantikan) Masih menunggu kabar Pak Mendagri," kata dia
Seperti diketahui, Isu ini awalnya diembuskan Partai Demokrat (PD). PD menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mempersiapkan putranya, Gibran Rakabuming Raka untuk Pilgub DKI Jakarta 2024 melalui pembatalan revisi UU Pemilu.
"Apakah ada faktor baru yang membuat pemerintah mengubah kebijakan politik pilkada dengan menundanya ke tahun 2024? Mungkinkah keputusan ini dilatari oleh kemungkinan Presiden Jokowi mempersiapkan keberangkatan Gibran dari Solo ke Jakarta? Karena dirasa terlalu cepat jika Gibran berangkat ke Jakarta tahun 2022. Pertanyaan ini muncul di masyarakat banyak karena terus terang saja saya sendiri pun sulit untuk menemukan penjelasan lain yang lebih masuk akal," kata Wasekjen PD Irwan saat dihubungi, Rabu (10/2).