Ratusan warga berkumpul di depan balai desa Puntang Losarang (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Ratusan masyarakat desa Puntang Losarang geruduk kantor balai desa, pertanyakan soal penanganan bencana banjir yang disebabkan jebolnya tanggul sungai Cipanas, warga berkumpul di Balai Desa Puntang, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (14/2/2021).
Warga menyampaikan, perlu penanganan yang bersifat segera oleh pemerintah terkait karena dikhawatirkan air sungai Cipanas saat meluap kembali memasuki pemukiman seperti beberapa hari yang lalu.
Dampak dari jebolnya dua titik tanggul sungai Cipanas beberapa hari lalu berdampak pada bencana banjir di beberapa desa, di antaranya desa Puntang, Krimun, dan Jangga.
Diungkapkan, akibat dari banjir tersebut, gelombang pengungsian dari warga desa setempat, berkumpul di Masjid dan Balai Desa untuk mengungsi.
"Ada sekitar 4000 warga di desa Puntang yang terdampak banjir dan sempat mengungsi selama tiga hari, sebenarnya debit sungai Cipanas sudah surut dan masyarakat kembali kerumah masing-masing, namun pasca banjir warga masih trauma, takut air Cipanas masuk lagi", kata Kurniawan Ambar Putranto, warga desa setempat saat dikonfirmasi.
Kurniawan melanjutkan, permasalahan masyarakat berdemonstrasi di halaman Pemdes Puntang adalah menyampaikan aspirasi agar tanggul jebol segera diperbaiki oleh pemerintah terkait sebab dalam kurun waktu semalam menurut masyarakat tidak ada giat penambakan tanggul disebabkan alat berat yang tersedia rusak, oleh sebab itu warga berkumpul di halaman balai desa.
"Melihat situasi dan kondisi, satu alat berat masih kurang sebenarnya, diperlukan juga amphibi agar eskavator bisa mengapung dan mudah mengambil material tanah dari dasar sungai untuk membendung tanggul yang jebol, tadi saya sudah telpon ke Kabid BBWS untuk meminta segera ada solusi", tutup Kurniawan.