Sabtu, 11 Januari 2025

Wakili Asia di Pertemuan FAO CFI, Indonesia Bagi Pengalaman Implementasi EAFM

Wakili Asia di Pertemuan FAO CFI, Indonesia Bagi Pengalaman Implementasi EAFM

EKONOMI
27 Februari 2021, 16:56 WIB

CuplikCom-Wakili-Asia-di-Pertemuan-FAO-CFI,-Indonesia-Bagi-Pengalaman-Implementasi-EAFM-27022021165732-20210227_164925.jpg

Menteri Kelautan Dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono (Cuplik.com/Fanny Nurul)


Cuplikcom-Jakarta-Pengelolaan perikanan melalui pendekatan eksosistem _(ecosystem approach to fisheries management/EAFM)_ digaungkan Pemerintah Indonesia dalam pertemuan internasional Coastal Fisheries Initiative (CFI) Global Partnership Consultation (GPC) yang diselenggarakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Konsep tersebut mengusung keseimbangan antara tujuan sosial ekonomi dengan mempertimbangkan ekosistem perairan melalui sebuah pengelolaan yang terpadu, komprehensif dan berkelanjutan.

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengembangkan konsep itu sejak tahun 2010. Dalam pertemuan tersebut, KKP memaparkan dan membagikan pengalamannya dalam mengimplementasikan EAFM.

Pada Desember 2020, KKP bersama Global Environment Facility (GEF)-6 telah meluncurkan program CFI Indonesia Child Project di wilayah Indonesia Timur khususnya pada Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 715, 717 dan 718. Program ini merupakan implementasi dari Grant Agreement antara KKP dengan WWF-US GEF Agency yang ditandatangani pada tanggal 23 Desember 2019.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Trian Yunanda yang menjadi National Project Coordinator menjelaskan pertemuan ini penting diikuti Indonesia untuk memaparkan langkah awal pelaksanaan program CFI. Selain itu juga berbagi pengalaman tentang pengelolaan perikanan di masing-masing kawasan.

"CFI merupakan upaya kolaboratif global yang digagas oleh GEF untuk meningkatkan pengelolaan perikanan dan melestarikan keanekaragaman hayati laut di wilayah pesisir melalui tata kelola yang lebih baik dan memperkuat rantai nilai pangan laut," ujarnya dalam keterangannya kepada Cuplikcom, Sabtu (27/2/2021)

Trian mengatakan pertemuan tahunan CFI GCP ini melibatkan beberapa negara dari tiga kawasan _(child project)_ yaitu Indonesia mewakili kawasan Asia, Ekuador dan Peru mewakili Amerika Latin, serta Senegal, Cabo Verde, dan Pantai Gading mewakili Afrika Barat. Pertemuan ini juga dihadiri oleh institusi dan organisasi konservasi internasional serperti FAO, UNDP, UNEP, World Bank, CI dan WWF.

"Pada pertemuan ini selain pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem dibahas pula tentang perencanaan ruang laut (Marine Spatial Planning/MSP), mangrove, tata kelola perikanan dan rantai nilai, serta pendanaan berkelanjutan (sustainable financing for fisheries)," imbuhnya.


Jhh

Pertemuan yang dilakukan secara virtual ini berlangsung selama lima hari mulai tangal 22 hingga 26 Februari 2021. CFI GCP dibuka secara resmi oleh Nathanael Hishamunda selaku FAO CFI Coordinator yang menyampaikan apresiasinya kepada setiap negara dan pihak yang terlibat proyek ini meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Pertemuan internasional CFI GPC ini merupakan forum pembelajaran. Pada forum tersebut, KKP ikut mendengankan lesson learned, praktik-praktik terbaik dari kawasan lain sebagai tambahan pengetahuan dan informasi. Kesempatan ini dapat menjadi momentum bagi KKP untuk mengawal the Implementation of Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) in Eastern Indonesia semakin baik.

Secara terpisah, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menuturkan melalui proyek GEF 6 CFI Indonesian Child Project ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan.

"Ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan mengedepankan kaidah kelestarian sumber daya ikan itu sendiri," katanya.

Menteri Trenggono berharap kerja sama ini dapat melibatkan semua stakeholders terkait. Tidak hanya masyarakat perikanan juga pemerintah daerah, akademisi serta organisasi masyarakat. Sehingga tidak hanya keberlanjutan sumber daya ikan yang tercapai namun juga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perikanan.


Penulis : Fanny Nurul Hotimah
Editor : Ade Lukman

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah