Ilustrasi seseorang yang hidup dalam pelukan ekspektasi orang lain (idntimes.com)
Cuplikcom - Indramayu - Dalam hidup ini, tidak jarang kita dihadapkan dengan orang-orang yang berekspektasi tinggi atas diri kita, entah itu dalam hal pendidikan, pekerjaan, perasaan, atau sekedar menjadi seorang manusia karena kita dipandang mampu untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
Ekspektasi orang lain ini tidak jarang memberikan beban mental tersendiri. Rasa tertekan seringkali bukan datang dari ekspetasinya, tetapi dari beban mental karena takut mengecewakan. Bagi sebagian orang dari kita, mengecewakan orang lain adalah sebuah dosa terbesar, sehingga mereka merasa wajib atau bertanggung jawab atas ekspetasi orang lain terhadap diri mereka. Sayangnya tidak sedikit orang berakhir depresi karena berusaha keras untuk selalu memenuhi ekspetasi orang lain.
Di sisi lain, perlu disadari pula, bahwa kita tidak akan bisa memuaskan semua orang. Rasa senang ketika mendapatkan kepercayaan tentu akan muncul, tapi terkadang kepercayaan yang diberikan terlalu berlebihan dan kadang di luar batas kemampuan yang kita sendiri, sehingga ekspetasi yang tadinya berupa dorongan positif atau motivasi berubah menjadi beban mental.
Ketika kita memang merasa sanggup memenuhi ekspetasi orang lain dan ekspeasi itu tidak bertentangan dengan keyakinan kita, apa yang penting dalam hidup kita atau nilai-nilai yang kita pegang, tentu tidak ada masalah dan boleh dilakukan.
Tapi, ketika ekspektasi itu sendiri tidak sejalan dengan nilai-nilai yang kita pegang, memaksanya hanya karena takut mengecewakan orang lain akan menjadi pisau bermata dua di kemudian hari. Suatu saat, tindakan itu dapat menyakiti diri kita sendiri ataupun orang lain.
Kadang, tidak ada salahnya mengecewakan orang lain ketika kita memang tau kalau kita tidak bisa memenuhinya, karena bagaimanapun juga, diri kita sendiri lah yang tau batas kemampuan kita. Tentu, kita perlu berusaha tap tidak sampai dijadikan beban. Disamping itu, kita juga perlu belajar arti kata legowo menerima kekecewaan dari orang lain.
Setiap orang boleh berekspetasi, tapi jangan sampai membebankan kekecewaannya kepada orang lain karena berekspektasi terlalu tinggi.