Pemanas berbahan kardus yang setelah dilengkapi dengan bahan reflektif transparan dan bercat hitam untuk menyerap panas itu mampu menghasilkan panas hingga 80 derajat celsius. Aplikasinya berpotensi menggantikan kayu bakar sebagai sumber energi utama sekitar tiga juta orang di dunia.
Alat itu diberi nama "Kotak Kyoto" dan dibuat di Kenya. Alat untuk memasak air dan makanan itu diproyeksikan dapat dikembangkan ke sejumlah negara berkembang berpenduduk padat, di antaranya Afrika Selatan, India, dan Indonesia.
Memasak menggunakan kayu bakar mengancam keutuhan hutan sebagai penyeimbang iklim dan penyerap karbon, unsur utama pembentuk gas rumah kaca.