(Cuplik.com/ Ade Lukman)
Cuplikcom-Cirebon-Persoalan alat tangkap dan perbaikan infrastruktur pelabuhan guna mendorong produktivitas nelayan, masih menjadi persoalan serius, pasalnya alat tangkap garong dan pukat harimau jadi keluhan nelayan tradisional karena dianggap tidak ramah lingkungan dan menyebabkan turunnya populasi ikan di perairan Cirebon.
Nelayan tradisional yang selama ini melaut sejauh 1 kilometer dari bibir pantai, akhirnya kesulitan mencari ikan yang berimbas pada minimnya penghasilan. Per hari nelayan tradisional mengaku mendapat Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
"Sekarang susah pak mencari ikan. Kami juga minta tolong alat tangkap berat perusak lingkungan ditertibkan pak," ujar Karmanto nelayan dari Suranenggala kepada Menteri Trenggono di Kejawanan Cirebon Jawa Barat, Minggu (14/3/2021)
Nelayan tradisional tersebut juga meminta bantuan alat tangkap gillnet milenium dan kapal untuk dikelola oleh kelompok nelayan.
Bantuan ini akan menunjang produktivitas nelayan dan penghasilan mereka bisa bertambah. Nelayan menyebut gillnet milenium ini ramah lingkungan karena mata jaringnya berukuran lebar mencapai 3 inchi.
Selain persoalan alat tangkap, keanggotaan asuransi nelayan turut menjadi pembahasan. Menteri Trenggono langsung mengupayakan solusi saat itu juga dengan meminta pihak Jasindo yang ikut dalam kunjungan kerja, bergerak cepat menemui nelayan.
Menteri Kelautan Dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono berjanji, akan segera menindaklanjuti aspirasi nelayan tersebut, dengan memanggil kelompok nelayan pengguna alat tangkap garong dan pukat harimau, agar tidak terjadi konflik sosial di Cirebon.
"Suara yang datang kami tampung dan segera ditindaklanjuti ya Pak Dirjen (Perikanan Tangkap)," ujar Menteri Trenggono
Selain itu, Menteri Trenggono juga membagikan 1.000 bantuan paket sembako untuk keluarga nelayan tradisional di Cirebon.
Perbaikan Infrastruktur
Menteri Kelautan Dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan PPN Kejawanan merupakan nadi perikanan tangkap di Cirebon.
Menurutnya, dalam setahun, nilai produksi yang dihasilkan mencapai Rp267 miliar. Namun saat ini perlu adanya perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas yang sudah berjalan.
"Saya pasti dukung tapi harus bisa dibuktikan dengan produktivitas yang meningkat juga," ungkap Menteri Trenggono dalam kunjungan kerjanya di Cirebon Jawa Barat
Lebih lanjut Trenggono menyatakan, pengerukan di alur lintasan kapal dan kolam pelabuhan sebagai solusi sedimentasi perlu dilakukan. Kemudian, alur lintasan juga perlu diperpanjang untuk memperlancar keluar masuk kepal penangkap ikan ke pelabuhan.