Ilustrasi anak pertama (id.theasianparent.com)
Cuplikcom - Indramayu - Meskipun tidak semua pengalaman anak pertama sama, namun kami tahu sebagian besar dari kalian akrab dengan segala tuntutan sejak lahir. Seperti dituntut untuk selalu mengalah dan paham keadaan atau berubah peran menjadi kepala keluarga sementara. Memenuhi seluruh harapan orang tua pasti sangat kamu utamakan. Tapi hidup belum tentu berjalan semulus harapan ada kalanya kamu jatuh dan gagal namun disisi lain kamu tidak mau dianggap tidak kompetitif atau payah.
Kamu juga cenderung ingin jadi yang terbaik dalam segala hal dan usaha selalu menjadi yang terbaik itu berat. Tak jarang tuntutan yang berat membuatmu larut dalam emosi dan rasa sangat lelah. Rasa lelah pun semakin terasa berat ketika kamu tidak memiliki tempat untuk berbagi perasaan dan emosi yang dirasakan. Namun menjadi anak pertama tidak selamanya buruk.
Kamulah yang pertama mencoba asyiknya menjadi anak yang lebih tua seperti lebih dahulu diajari mengendarai kendaraan bermotor atau memiliki KTP. Kamu juga terbiasa menghasut dan kebiasaan itu membuatmu memiliki kapasitas lebih untuk mencintai orang lain. Kamu juga lebih perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain karena terbiasa memperhatikan kebutuhan kami sejak kecil. Kebanggaanmu adalah ketika berhasil menjadi role model dan kebanggaan keluarga. Kamu selalu jadi orang pertama yang diminta pendapatnya saat ada kesulitan.