Tangki Kilang Balongan Kembali Terbakar (Cuplikcom/Andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Pernyataan Unit Manager Commrel dan CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna ternyata terbukti.
Ia menyatakan, meski seluruh tangki yang terbakar telah padam namun api bisa muncul setiap saat jika terjadi fenomena 'flash'.
Seperti yang terjadi malam ini, Kamis 1 April 2021 sekitar jam 18.30 WIB, kobaran api terlihat kembali. Meski tidak sebesar terjadinya kebakaran pada hari pertama, Senin 29 Maret 2021 lalu.
Berdasarkan informasi, api bersumber dari salah satu tangki. Saat dilakukan pendinginan, seperti dijelaskan Cecep, terjadi flash sehingga mengakibatkan salah satu tangki kembali terbakar.
"Dibawah lapisan foam masih banyak minyak (gasoline) dan panas. Maka ketika ada oksigen masuk lewat celah foam, akan membentuk titik api lagi," ujar Cecep.
Faktor yang membuat foam terbuka dan berongga, kata dia, bisa saja karena tiupan angin sangat kencang atau lainnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh salah satu warga yang berada di sekitar lokasi kebakaran. Ia menyatakan bahwa sebelum muncul kebakaran lagi, angin di sekitar lokasi memang bertiup cukupkencang.
"Tadi waktu menjelang maghrib, angin cukup kencang. Saya pikir mau hujan, tapi ternyata tidak," ungkap seorang warga.
Sebelumnya, Pertamina mengklaim empat buah tangki gasoline yang terbakar di Kilang Balongan telah seluruhnya padam pada Kamis, 1 April 2021.
Namun demikian, Pertamina juga menyampaikan api bisa muncul setiap saat jika terjadi fenomena 'flash'.
Seperti diketahui memasuki hari keempat kebakaran tangki di Kilang Balongan, ratusan petugas pemadam dikerahkan untuk menjinakannya.
Bantuan pemadaman yang disebut fire fighting dilakukan tanpa henti selama 24 jam penuh melibatkan tim Pertamina dari RU VI Balongan, RU IV Cilacap, Pertamina Plaju, PT Polytama, TBBM EP, dan lain-lain.
Karena besarnya kobaran api, petugas pemadam menggunakan beberapa peralatan canggih dengan kapasitas tempur tinggi.
Unit Manager Commrel dan CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu, Cecep Supriyatna menjelaskan, sampai Kamis petang api sudah dapat dikuasai oleh petugas pemadam.
Hanya saja, kata dia, potensi bakal munculnya api sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Hal itu disebabkan oleh foam yang mulai menipis akibat tertiup angin atau faktor lain.
"Foam kan seperti busa, kalau menipis akan membentuk rongga. Saat ada bukaan rongga, suhu sangat panas dibawah foam bisa mendorong keluar membentuk jilatan api lagi," jelas Cecep, Kamis (1/4/2021) saat ditemui di lokasi pengungsian.
Oleh karenanya, lanjut dia, untuk mencegah munculnya flash atau semburan api baru, seluruh area tangki yang terbakar dilakukan pendinginan tanpa henti oleh petugas.
Petugas pemadam berjaga penuh, lokasi kebakaran tidak boleh ditinggalkan karena khawatir muncul semburan api dari bawah lapisan foam," ujarnya.