Tambak Udang Besutan KKP Panen Perdana Capai 30 ton di Cianjur (Cuplik.com/Fanny Nurul)
Cuplikcom-Cianjur-Klaster tambak udang percontohan besutan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghasilkan panen mencapai 30 ton dengan kualitas ekspor.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menerangkan, produksi udang vaname di tambak klaster di Cianjur selama ini menerapkan prinsip cara berbudidaya yang baik (CBIB).
Alhasil udang yang dihasilkan terjamin kualitas dan traceability-nya.
"Sudah berkualitas ekspor, karena sudah memenuhi persyaratan-persyaratan dari sistem cara budidaya ikan yang baik. Biosecurity-nya, traceability-nya, yaitu bisa ditelusuri benihnya dari mana, sudah bersertifikat atau belum, bebas penyakit atau tidak," kata Dirjen Slamet dalam keterangan perss yang diterima Cuplikcom, Jumat (16/4/2021).
"Demikian juga pakannya sudah terdaftar. Ini semua sudah memenuhi persyaratan food safety, food security," imbuhnya
Percontohan tambak klaster di Kecamatan Kertajadi luasnya sekitar 4 hektare terdiri dari 15 kolam. Total panen diperoleh sekitar 30 ton dengan nilai sekitar Rp 2,1 miliar.
Tambak ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mandiri dengan pengawalan teknologi dari Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang.
Slamet berharap keberhasilan percontohan tambak klaster ini menumbuhkan minat masyarakat Cianjur khususnya yang ada di pesisir selatan, untuk menekuni budidaya udang.
Sebab tidak hanya potensi pasarnya yang besar, proses produksinya juga lebih mudah lantaran sudah ada teknologi pendukung.
Selain di Cianjur, KKP membangun empat percontohan klaster tambak udang vaname sepanjang tahun 2020.
Tersebar di Buol (Sulawesi Tengah), Sukamara (Kalimantan Tengah), Lampung Selatan (Lampung) dan di Aceh Timur (Aceh). Sementara untuk tahun ini, akan dibangun lima lagi di Pemalang (Jawa Tengah), Kutai Kartanegara (Kaltim), Aceh Tamiang (Aceh), Takalar (Sulsel) dan Sumbawa (NTB).
"Sejak awal kita membuat konstruksi (tambak) melibatkan masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas SDM masyarakat dari BLUPPB Karawang. Nanti pun tetap kita bina, jangan sampai mereka kendor tidak disiplin. Ini baru satu siklus, masih panjang perjalanan ini," kata Slamet