Direktur Lingkungan Hidup DPP PSI, Mikhail Gorbachev Dom (Cuplikcom/Nabila)
Cuplikcom-Jakarta-Bertepatan dengan Hari Bumi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merevisi target 2070 untuk Indonesia nol emisi. Indonesia seharusnya mengeluarkan usaha ekstra untuk bersama sama dengan negara lain di dunia mengusahakan emisi nol di 2050
“Kita berada dalam situasi darurat iklim. Harus ada sense of urgency atau rasa darurat. Terlalu lama kalau kita harus menunggu 2070, harus dipercepat menjadi 2050, karena selama Indonesia belum nol emisi, maka Indonesia terus berkontribusi terhadap perubahan iklim, yang di dalam negeri mewujud dalam berbagai bencana iklim” kata Direktur Lingkungan Hidup DPP Partai Solidaritas Indonesia, Mikhail Gorbachev Dom, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/4/2021)
Gorba, panggilan akrab Mikhail, menyatakan, publik seharusnya tidak lagi memandang bencana akibat iklim sebagai bencana yang memiliki penyebab tunggal.
“Badai Seroja yang baru saja mengamuk di NTT bukan hanya akibat curah hujan ekstrem, tapi juga imbas dari kebijakan energi, kebijakan kehutanan, kebijakan industri, kebijakan transportasi serta pola hidup, pemilihan alat transportasi, perilaku penggunaan listrik, bahkan sampah yang kita timbulkan,” ujar Gorba.
Cuaca ekstrem tidak datang tiba-tiba, tapi itu akibat dari apa yang kita semua lakukan. Gorba mengingatkan, Indonesia kini sedang dalam kondisi darurat iklim. Global Climate Risk Index 2021 menempatkan Indonesia dalam peringkat 3 dunia untuk risiko bencana.
Gorba juga mengingatkan bencana akibat krisis iklim akan membuat usaha pembangunan di Indonesia sangat tidak stabil seperti membangun istana pasir di pinggir pantai.
“Setiap saat pembangunan kita dapat terhenti atau bahkan hancur karena bencana iklim. Karena itu strategi pembangunan ekonomi harus selalu mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan, di mana perhitungan return on investment dari proyek pembangunan harus menghitung biaya kerusakan lingkungan dan dampak sosial serta kesehatan masyarakat. Strategi ini sering disebut ekonomi hijau yang nantinya diikuti sektor tenaga kerja hijau atau green jobs,” pungkasnya