Sabtu, 11 Januari 2025

AAUI Siapkan Revisi Kitab UU Usaha Perasuransian

AAUI Siapkan Revisi Kitab UU Usaha Perasuransian

HUKUM
15 April 2009, 01:49 WIB
Cuplik.Com - Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak membocorkan sedikit aktivitas yang sedang dilakukan asosiasinya. Aktivitas itu tak lain adalah penggodokan revisi Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. "Kita sekarang lagi disibukkan perubahan UU No. 2/1992," ungkapnya di Jakarta, Rabu (08/4) pekan lalu.

Menurut Kornelius, revisi UU No. 2/1992 penting untuk mengatur penyelenggaraan asuransi, direksi, tenaga ahli, hingga kepemilikan perusahaan asuransi. Bahkan pengaturan hal-hal baru seperti asuransi syariah dan unit link juga diperlukan. Pihaknya mengusulkan agar perubahan produk perundang-undangan di bidang perasunsian tidak terbatas pada UU No. 2/1992 saja. "Kami usulkan supaya tuntas, menyeluruh, dan komprehensif," cetus Kornelius.

Dia mengharapkan revisi Undang-Undang tidak berupa tambal sulam. Bahkan, lebih baik bila menjadi produk hukum yang baru. Yang diatur, terang Kornelius, seharusnya klausula Perjanjian Asuransi dulu. "Baru pelakunya," tambahnya.

Oleh karenanya, Kornelius menyakinkan AAUI berusaha untuk membuat Kitab Undang-Undang Perasuransian. Kitab ini akan terdiri dari dua buku. Buku pertama tentang perjanjian asuransi. Buku kedua tentang penyelenggaraan usaha perasuransian.

Namun untuk saat ini, pihaknya masih membuat konsep revisi UU Usaha Asuransi. Untuk menyusunnya, AAUI menjalin kerja sama dengan para anggotanya. "Kita sudah bikin tim yang dikelompokkan jadi enam kelompok," kata Kornelius.

Dia menambahkan, masing-masing anggota AAUI diminta mengirimkan satu orang untuk duduk dalam Tim Konseptor Pembahasan Perubahan UU Usaha Perasuransian. Menurut Sekjen AAUI, Adrian JK, perwakilan yang dikirim harus berdasarkan keahlian personalnya yang dibutuhkan oleh Kelompok Kerja. Sejauh ini sudah ada Kelompok Kerja yang melakukan rapat hingga dua kali.

Kornelius juga ingin memberi beberapa masukan terhadap revisi UU Usaha Perasuransian. Antara lain penerbitan polis setelah premi dibayar dan relaksasi pembatasan bagi agen asuransi. Menurut Kornelius, ide yang pertama penting diterapkan anggota agar bisnis asuransi bisa ditata sebagaimana harusnya di asuransi umum. "Kami terlalu rileks dari dulu," ujarnya mahfum.

Relaksasi pembatasan bagi agen asuransi, kata Kornelius, terkait pembatasan, dimana satu agen hanya bisa menjual produk asuransi dari satu perusahaan saja. Pihaknya ingin agar agen asuransi diperbolehkan untuk menjual hingga dari tiga perusahaan asuransi. "Kalau hanya satu, kebutuhan nasabah tidak bisa dipenuhi semua. Jadi tidak bisa one-stop service," imbuhnya. Akibatnya, nasabah harus mencari beberapa agen asuransi yang mewakili perusahaan yang berlainan untuk memenuhi kebutuhannya.

Dengan sistem yang diusulkannya itu, Kornelius menegaskan harus diatur juga persaingan yang sehat di industri perasuransian. Salah satunya dapat dilakukan dengan dukungan pemerintah. Kornelius menyarankan supaya Badan Pusat Statistik menyediakan data potensi kerugian dan resiko (loss and risk) sehingga dapat diketahui patokan harga-harga minimum. "Yang sekarang kita bikin tarif masing-masing," keluhnya.

Dampak Krisis Keuangan

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Statistik, Informasi dan Analisa AAUI, Arizal ER, mengakui industri perasuransian tidak luput dari krisis finansial. Dia menegaskan, terdapat hubungan langsung antara kondisi keuangan dengan tingkat resiko. "Di kita diyakini setiap ada gejolak ekonomi yang tidak baik, resiko meningkat," ujarnya.

Ketua Departemen Informasi dan Analisis AAUI, Dadang Sukresna, menambahkan asuransi terkena imbas krisis finansial global yang menerpa ekuitas. Resiko dari para nasabah terutama kalangan industri pun meningkat ketika terjadi penurunan produksi. Karena secara berantai terjadi pengurangan biaya perawatan dan kemananan. Kondisi ini dinamakan silent risk. Dalam keadaan ini, kata Arizal, tingkat keamanan menjadi rendah dan banyak resiko pencurian aset nasabah yang terjadi.

Oleh karena itu, untuk saat-saat sekarang ini, kata Arizal, industri asuransi sangat berhati-hati, bahkan menjadi konservatif. "Kita tidak ambisi untuk mencari produksi kalau kedepan tidak kondusif," ujarnya.

Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.