Kedatangan Internasional Bandara Soetta (Cuplik.com/ M.Riko Indrianto)
Cuplikcom-Tangerang-Satgas Udara Penanganan COVID-19 Bandara Soetta menegaskan 2 pelaku yang meloloskan penumpang pesawat asal India dari prosedur karantina COVID-19 bukan petugas Bandara Soekarno-Hatta.
Ketua Satgas Udara Penanganan COVID-19 Kolonel PAS MA Silaban (TNI AU) mengatakan dua oknum yang terlibat kasus tersebut hanya mengaku-ngaku sebagai petugas bandara.
Dia menegaskan para pelaku tersebut bukan petugas bandara.
"Diduga kedua oknum itu, yang di sejumlah pemberitaan berinisial S dan RW, adalah pihak berkepentingan dengan instansi lain di bandara. Oleh karena itu, mereka memiliki kartu pas bandara, dan mereka tidak bertanggung jawab, tapi justru melakukan penyalahgunaan kartu pas bandara," ujar Silaban dalam keterangan tertulis, Selasa (27/4/2021).
Silaban pun memastikan kasus ini akan didalami juga baik oleh Satgas Udara Penanganan COVID-19, Kantor Otoritas Bandara Wilayah I, dan Polri.
"Satgas Udara Penanganan COVID-19 mendukung penuh Polri untuk mengungkap kasus ini," katanya.
Hal senada disampaikan Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi. Agus memastikan kedua oknum tersebut bukan petugas bandara.
"Kami sudah melakukan pengecekan, dan memastikan bahwa dua oknum itu bukan petugas Bandara Soekarno-Hatta," ujar Agus.
Agus menegaskan, pihaknya selalu meminta seluruh petugas bandara menaati peraturan yang ada. Selain itu, untuk menjaga nama Bandara Soetta.
"Kami juga senantiasa meminta kepada seluruh petugas, baik dari AP II atau instansi lain yang berkepentingan di bandara agar selalu dapat mentaati peraturan dan menjaga nama Bandara Soekarno-Hatta," katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah membongkar praktik mafia karantina yang meloloskan WNI dari India berinisial JD masuk kembali ke Indonesia tanpa melalui protokol kesehatan berupa karantina 14 hari. Selain mengamankan JD, polisi mengamankan S dan RW yang berperan meloloskan JD ke Indonesia.
Kepada polisi, JD mengaku membayar S sebesar Rp 6,5 juta. S dan RW pun mengaku sebagai pegawai Bandara Soetta dalam melakukan aksinya.
Hasil penelusuran polisi, ditemukan kartu pas Dinas Pariwisata DKI Jakarta pada S dan RW. Temuan tersebut kini tengah didalami oleh polisi.
"Dari pas bandara yang ada pada mereka disebutkan di pas bandara tersebut: Dinas Pariwisata DKI," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Kombes Adi Ferdian