Begini Tanggapan Ketua PCNU Indramayu ke Bupati Nina (Cuplikcom/Andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Warga Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu, Sabtu siang (1/4/2021) dikejutkan dengan beredarnya video di berbagai grup perbincangan WhatsApp dan medsos yang berisi ucapan Bupati Indramayu, Nina Agustina yang melontarkan kalimat "provokator" diduga terhadap Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad terkait masalah sumur minyak Pertamina di desa Lamarantarung.
Dalam video berdurasi 2,01 menit tersebut, pada detik ke 17 hingga 19 terlontar kalimat "Provokator" yang diucapkan oleh Bupati Indramayu. Sebelumnya bupati bertanya "saya mau ngobrol sama siapa yang ngeblokir-blokir itu?" kemudian dijawab oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aep Surahman "Pa Haji Juhadi Bu" Kemudian dilanjutkan dengan ucapan Bupati Nina "Ee..ini ya...provokatornya... eee provokator (tertawa bercanda)... gimana sih, jangan ahh jangan blokir-blokir"
Sontak saja, video tersebut menjadi viral dan warga NU pun tidak terima dengan ucapan Bupati Indramayu itu. Berbagai tanggapan terus bermunculan dan di grup WA KBNU Indramayu perbincangan tersebut kian memanas, banyak yang melontarkan pernyataan keras dan tidak terima dengan ucapan bupati tersebut.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan untuk mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya, ahirnya beberapa tokoh NU berinisiatif untuk mengadakan rapat mendadak pada Sabtu Malam di Kantor PCNU Indramayu.
Pada pukul 21.00 WIB rapat digelar dengan agenda membahas video tersebut, mendengar penjelasan dari Ketua PCNU, menghadirkan petambak Desa Lamarantarung Kecamatan Cantigi yang menggelar aksi dan menentukan sikap warga NU atas pernyataan Bupati Indramayu tersebut.
Hadir dalam rapat tersebut jajaran PCNU, beberapa pengurus MWCNU dari berbagai kecamatan, Ketua Lembaga dan Banom NU, perwakilan KOMPI, dan Perwakilan petambak dari Desa Lamarantarung.
Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad menjelaskan, dirinya diminta oleh petambak Desa Lamarantarung untuk membantu menyampaikan tuntutan mereka terhadap Pertamina yang diduga telah melakukan pencemaran lingkungan.
"Saya akhirnya turun ke lapangan dan mendampingi warga saat mereka menggelar aksi unjuk rasa,," ungkap Ketua PCNU Indramayu.
"Ketika melihat video itu, saya langsung kirimkan ke nomor WA Bupati Indramayu, Ibu Nina Agustina, beberapa saat kemudian beliau menelepon saya," lanjut KH Juhadi Muhammad.
Sementara, perwakilan Petambak Desa Lamarantarung, Asep dalam penjelasannya di hadapan peserta rapat mengungkapkan, Bupati Indramayu pada Hari Selasa datang ke Desa Lamarantarung dan bertemu dengan para petambak.
Setelah mendengar penjelasan tersebut, peserta rapat mengeluarkan pernyataan sikap secara resmi yang berisi meminta bupati Indramayu Nina Agustina untuk mengklarifikasi atas video tersebut.
Selain itu, warga NU juga mengirimkan utusan untuk menyampaikan tuntutan kepada Bupati Indramayu yang ditanggungjawabi oleh Ketua GP Ansor, Edi Fauzi.
Di akhir pertemuan, warga NU menegaskan bahwa NU dalam sepanjang sejarahnya tidak pernah menentang dan berseberangan dengan pemerintah, bahkan NU memiliki komitmen tinggi dalam mendorong terwujudnya keadilan serta kesejahteraan rakyat, NU juga bertekad untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Tetapi NU juga berkewajiban untuk mengontrol jalannya pemerintahan, karena siapapun yang menjadi pemimpinnya, baik di pusat maupun daerah pasti memiliki potensi untuk menyimpang dan di situlah NU akan hadir untuk mengingatkan serta mengembalikan pemimpin pada tracknya," pungkas Sekretaris PCNU, Yahya Ansori.