Vaksinasi Tenaga Medis (Cuplikcom/Nabila Ebivalia)
Cuplikcom-Jakarta-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, vaksin Corona Sinovac diketahui memiliki tingkat efektivitas hingga 94 persen pada yang sudah menerima dua dosis.
Hal itu berdasarkan kajian cepat terhadap 120 ribu tenaga kesehatan yang dilakukan Kementerian Kesehatan.
"Berdasarkan analisis yang kita lakukan, kita menemukan dosis lengkap bisa menurunkan atau mengurangi risiko 94 persen COVID bergejala pada individu yang menerima vaksinasi penuh atau 2 dosis," kata ketua tim peneliti, Panji Dhewantara dalam konferensi Pers secara daring, di Jakarta, Rabu (12/5/2021).
Ia menjelaskan, kajian cepat ini dilakukan berdasarkan data sekunder. Data yang diolah diperoleh dari pelaporan dan pencatatan COVID-19 di Kementerian Kesehatan.
"Dibandingkan individu yang baru menerima dosis pertama, bahwa risiko terkena atau terinfeksi bergejala jauh lebih besar. Vaksin Sinovac hanya berhasill menurunkan 13 persen risiko COVID bergejala kepada kelompok dan individu yang hanya mendapatkan dosis pertama," lanjut Panji.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sempat menyebut efikasi vaksin Corona Sinovac hanya mencapai 65 persen.
"Kita bisa melihat bahwa di awal BPOM sudah mengeluarkan efikasi vaksin Sinovac 65 persen. Artinya, risiko untuk tertular atau sakit hanya tinggal 40 persen lagi. Tapi dalam kajian cepat risiko itu bahkan bisa memberikan efek proteksi sampai dengan 95 persen," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi
Berikut paparan hasil kajian cepat terkait efektivitas vaksin Sinovac, Rabu (12/5/2021):