(Cuplikcom/ M.Riko Indrianto)
Cuplikcom-Jakarta-PKS Partai Hoax sempat menjadi trending di media sosial Twitter di Indonesia, Sabtu (5/6/2021).
Seperti dilansir Kompastv, saat ini sudah ada 2.414 tweets atau kicauan warganet yang menggunakan tagar PKS Partai Hoax.
Tagar ini bermula ketika Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah Haji tahun ini karena pandemi Covid-19.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid, meminta Presiden Joko Widodo melobi Raja Salman, agar Indonesia mendapatkan kuota Haji 2021.
Hidayat beralasan hal tersebut karena hingga kini Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan soal jumlah kuota yang diberikan ke beberapa negara.
Hidayat meminta Pemerintah memaksimalkan peluang yang masih ada untuk pemberangkatan jemaah calon Haji Indonesia tahun ini.
Kritik serupa disampaikan oleh anggota DPR dari Fraksi PKS, Tifatul Sembiring. Tifatul meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk turut melobi Kerajaan Arab Saudi soal kuota Haji.
Warganet lalu mengkritik komentar para kader PKS tentang pembatalan ibadah haji tahun ini dan menyebutnya sebagai komentar tanpa data yang jelas.
Warganet membandingkan PKS dengan Dubes Arab Saudi, yang justru menghargai keputusan Pemerintah Indonesia, untuk membatalkan ibadah Haji tahun 2021 karena masih dalam kondisi pandemi.
Sebelumnya, Arab Saudi telah memberlakukan pengetatan untuk penyelenggaraan Ibadah Haji 2021 dan hanya 11 negara yang diizinkan untuk melakukan ibadah haji pada 2021.
Akun Twitter resmi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi @MOISaudiArabia pada 30 Mei 2021 menyebutkan negara itu memperbolehkan calon jemaah dari 11 negara untuk melakukan ibadah haji pada 2021, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Italia, Jepang, Jerman, Prancis, Portugal, Swedia, Swiss, dan Uni Emirat Arab.
Jemaah yang diperbolehkan untuk mengikuti Ibadah Haji 2021 adalah jemaah yang telah divaksin COVID-19. Vaksin yang digunakan juga harus sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan keputusan pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia pada 2021 karena belum ada kuota yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi sebagai otoritas di Kota Suci Mekkah-Madinah. Keputusan itu tidak hanya terjadi pada Indonesia, tetapi juga banyak negara lain.
Menag Yaqut pun menegaskan dana haji jemaah Indonesia tetap aman dan tidak digunakan untuk biaya pembangunan.
“Setoran pelunasan Biaya perjalanan ibadah haji dapat diminta kembali oleh jemaah haji yang bersangkutan. Jadi uang jemaah aman. Dana haji aman. Indonesia juga tidak punya utang atau tagihan yang belum dibayar terkait haji. Info soal tagihan yang belum dibayar itu hoaks," kata Menag Yaqut.