Pelaku Pungli di Kawasan JICT Pelabuhan Tanjung Priok (Cuplikcom/ M.Riko Indrianto)
Cuplikcom-Jakarta-Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap tujuh pelaku pungli di kawasan JICT Pelabuhan Tanjung Priok. Para pelaku meminta sejumlah uang pungutan liar kepada para sopir kontainer.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (12/6/2021) mengatakan, tujuh pelaku tersebut berinisial MAG (37), RD (41), AS (36), WW (24), BEP (31), RPH (50), dan B (42). Para pelaku tersebut diamankan dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Putu menyebut pelaku ini banyak yang bekerja sebagai operator crane di lokasi. Pelaku kemudian meminta uang kepada sopir truk untuk memudahkan proses bongkar-muat barang.
"Apabila (uang) tidak diberikan, pelayanan bongkar-muat kontainer diperlambat," kata Kholis.
Sementara, koordinator pungli di kawasan Jakarta International Container Terminal (JICT), Achmad Zainul Arifin (39) merupakan supervisor di sebuah perusahaan outsourcing ditetapkan sebagai Tersangka.
"Tersangka atas nama Achmad Zainul Arifin (39), yang merupakan atasan para pelaku yang telah ditangkap sebelumnya," ujar Kholis
Dari tersangka Achmad Zainul Arifin, polisi menyita barang bukti uang tunai Rp 600 ribu dan sepatu bola senilai Rp 2,7 juta.
Modus Permintaan Uang
Dalam melakukan aksinya, para pelaku pungli meletakkan wadah plastik atau botol minuman di badan alat crane. Tempat tersebut kemudian harus diisi oleh para sopir kontainer agar bisa segera dilayani.
"Modusnya ini unik, pelaku meletakkan wadah plastik atau botol minuman mineral kosong di badan alat crane yang kemudian harus diisi oleh sopir dengan uang nominal pecahan Rp 5.000 hingga Rp 20 ribu. Apabila tidak memberikan uang, sopir tidak akan dilayani atau dilayani dengan lambat," kata Kholis
Kasus ini bermula saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertanya kepada para supir truk kontainer tentang persoalan-persoalan yang ada di kawasan pelabuhan.
Sebab, ia mendapat informasi adanya aksi pungutan liar (pungli) dan persoalan lainnya di kawasan tersebut.
"Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat, bener nggak? Tolong nanti diceritakan problemnya apa sehingga kita bisa memberikan jalan keluar," kata Jokowi dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/6).
"Jangan sampai ada yang mengeluh karena banyaknya pungutan, itu yang mau saya kejar kalau ada," ucapnya.