Waspadai Wabah Flu Singapura di Indonesia

Cuplik.Com - Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau warga untuk mewaspadai sebaran wabah flu Singapura yang ditemukan di Depok dan beberapa daerah lain.

Asisten Kesejahteraan Masyarakat Sekdaprov DKI Effendy Anas mengimbau warga DKI yang baru datang dari luar negeri, terutama dari Singapura untuk tidak melakukan kontak langsung dengan keluarga atau orang lain, meskipun di Jakarta penyakit yang disebarkan oleh virus Enterrovirus coxsackie ini belum mewabah.

"Jangan langsung melakukan kontak, tapi membersihkan diri terlebih dahulu," kata Effendi ketika ditemui di Jakarta Media Center (JMC), Rabu.

Effendi menjelaskan bahwa virus itu dapat menyebar dengan cepat melalui batuk, urine, dan kotoran manusia.

Namun ia menyebut penyakit itu tidak mematikan karena bisa ditanggulangi dengan obat antibiotik atau obat demam.

"Tapi jika tidak sembuh, dianjurkan bagi yang terserang virus ini segera memeriksakan di rumah sakit terdekat," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati mengatakan kasus Flu Singapura pernah ditemukan pada bulan Maret lalu sebanyak dua kasus dan untuk bulan April belum ada temuan.

Menurut Dien, gejala penyakit ini seperti demam biasa namun harus diwaspadai jika demam itu disertai bercak merah yang mengandung air di sekitar mulut, seperti cacar air.

"Penyakit ini umumnya menyerang keluarga yang berkecukupan, terutama bagi mereka yang datang luar negeri," ujarnya.

Oleh karena itu, Dien menghimbau agar orang yang baru datang dari luar negeri untuk membersihkan diri dan baju yang mereka pakai sebelum berinteraksi dengan orang lain, terutama balita.

"Jika ada gejala demam harus segera berobat ke rumah sakit dan puskesmas terdekat," ujarnya.

Juru bicara Dinas Kesehatan DKI Jakarta Tini Suryanti menjelaskan kasus Flu Singapura itu pernah menjadi kejadian luar biasa (KLB) pada 2004 di Jakarta Selatan, setelah beberapa siswa sebuah sekolah internasional terjangkit.

"Sekolah itupun sampai diliburkan dan ditutup untuk disterilkan," katanya.

Virus flu Singapura menular sangat cepat dengan masa inkubasi seminggu. Penyakit itu banyak menjangkiti anak hingga usia 10 tahun.

"Kalau penderitanya `muter-muter`, dalam sehari bisa satu RW tertular. Kalau sudah begitu, Dinas Kesehatan akan mengisolasi dan mensterilkan lingkungan di sekitar penderita," katanya.