Direktur Utama BLU LPMUKP, Syarif Syahrial (Cuplikcom/Lukman)
Cuplikcom-Jakarta-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) berkomitmen memberikan fasilitas pinjaman modal bagi para pengusaha di sektor perikanan dan kelautan.
Direktur Utama BLU LPMUKP Syarif Syahrial, mengatakan fasilitas yang diberikan tersebut didasarkan pada keterbatasan akses permodalan di sektor kelautan dan perikanan.
Syarif menargetkan, penyaluran dana bergulir bagi pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun 2021. sejak berdiri pada November 2017, LPMUKP telah menyalurkan pinjaman hingga Rp 841,9 miliar hingga akhir Mei ini.
"Mudah-mudahan Rp 1 triliunnya ini bisa dua bulan lagi. Sampai akhir tahun kita targetkan Rp 1,2 triliun," ujar Syarif dalam Bincang Bahari KKP, di Jakarta, Selasa (22/6/2021)
"Kadang bagi teman-teman perbankan, ini sektor yang high risk, kalau dikasih pinjaman banyak yang tidak kembalikan. Masih banyak stigma bahwa sektor perikanan tangkap itu perburuan, ada risiko tidak dapat ikan, tapi nelayan itu sudah ada kecerdikan masing-masing," lanjut Syarif menambahkan.
Adapun, jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan fasilitas ini mencapai 21.215 orang dengan pinjaman rata-rata per orang mencapai Rp 39,6 juta. Syarif mengatakan, pinjaman usaha di sektor perikanan dan kelautan memang lebih besar terutama di sektor usaha masyarakat pesisir.
"Seperti wisata bahari ini kan penyewaan kapal, mengantar wisatawan ke pulau-pulau kecil, pinjamannya memang besar," katanya.
Realisasi pinjaman terbesar disalurkan kepada sektor perikanan budidaya dengan nilai Rp 394,9 miliar, diikuti sektor penangkapan ikan Rp 248,6 miliar dan sektor pengolah dan pemasar hasil perikanan sebesar Rp 169,8 miliar. "Lalu tahun ini memang ada tambahan pinjaman baru Rp 600 miliar," kata Syarif.
Syarif melanjutkan, saat ini pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan telah memiliki perhitungan risikonya sendiri sehingga perbankan tidak perlu khawatir ketika menyalurkan pinjaman. Menurutnya, non performing loan (NPL) di sektor ini hanya sekitar 3 persen saja.
"Jadi 97 persennya tidak bermasalah. Orang-orang inilah yang jadi target LPMUKP," jelasnya.
Selain itu, pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan kebanyakan berskala mikro dan kecil, dengan porsi 85 persen. Tentu, pendanaan yang mudah akan membantu pengembangan bisnis mereka. Apalagi, potensi sektor kelautan dan perikanan cukup besar. Jika sarana produksinya tidak memadai, maka pertumbuhan sektor ini tidak akan optimal ke depannya.