Pastikan PPKM Mikro Desa Berjalan Maksimal, Bupati Indramayu Turunkan Tim Supervisi (Cuplikcom/Andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Guna memaksimalkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Desa, Bupati Indramayu, Nina Agustina, menurunkan tim seluruh SKPD untuk memberikan supervisi dan monitoring ke semua desa agar pelaksanaan PPKM baik Mikro maupun Darurat dapat berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Nina, saat melakukan peninjauan secara langsung pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro dan Darurat di Desa Pangkalan, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu (11/7/2021).
"Kami terus mengimbau kepada seluruh Kuwu agar memaksimalkan pelaksanaan PPKM Mikro dilanjutkan dengan PPKM Darurat, sehingga pemerintah hadir ditengah-tengah masyarakat yang saat ini sedang membutuhkan penanganan Covid-19," ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Nina mengatakan, pihaknya juga akan memastikan Pemerintah Desa (Pemdes) sudah menyediakan ruang isolasi mandiri (Isoman) yang dibutuhkan masyarakat saat terpapar Covid-19.
"PPKM Darurat itu sebenarnya melanjutkan dari program PPKM Mikro, jadi sebenarnya ruang isolasi itu sudah tersedia, tapi karena masyarakat banyak yang tidak mau, maka kebanyakan mereka melakukan isoman di rumah masing-masing," kata Bupati Nina.
Ia menyatakan, saat ini seluruh desa di Kabupaten Indramayu sudah menyiapkan ruang isolasi dari program PPKM Mikro Desa yang didanai dari Dana Desa sebesar 8 persen. Namun demikian, sehubungan banyaknya masyarakat yang memilih untuk isoman dirumah masing masing, maka tetap Pemdes harus dapat membantu kesulitan masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Kalau pun tetap Isoman di rumah masing-masing, kita harus mengirimkan makanan dan vitamin supaya mereka tidak keluar rumah," ucapnya
Bupati Nina memastikan, bahwa program PPKM Mikro Desa dengan salah satu fungsi utamanya untuk menekan penularan Covid-19 yang disampai wilayah RT/RW dapat berjalan dengan baik, tentunya melalui upaya tracking, treatment dan testing dilakukan di seluruh desa-desa dibantu oleh Tim Kesehatan (Medis) dari Puskesmas di wilayah Kecamatan masing-masing.