Kambing hasil kloning tersebut dikembangkan di dalam perut kambing hitam Bakhtiari, yang menjadi "walinya", selama 147 hari dan dilahirkan Rabu pagi melalui bedah cesar, kata laporan itu.
Kambing hasil kloning tersebut, yang diberi nama Hanna dan juga dikenal sebagai R-CAP-C1, sangat berbeda dari kambing lain. Kambing itu memiliki warna putih dan suka menjilatkan lidah.
Menurut pernyataan dari Royan Institute di laman internetnya, hanya beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan China memiliki kambing hasil kloning.
Tujuan akhir penelitian kloning kambing ialah mencapai teknologi yang menghasilkan obat hasil rekayasa, kata pernyataan tersebut.