Mantan Kadiv Humas Polri, Anton Charliyan. (Foto: istimewa)
Cuplikcom - Bandung - Mantan Kadiv Humas Polri, Anton Charliyan kutuk keras kejadian wartawan yang disiram air keras oleh orang tidak dikenal.
Dia meminta kepada Polri untuk serius menangani kasus tersebut dan secara tegas memproses hukum para pelaku.
"Tentu saja dengan kejadian ini pertama-tama saya secara pribadi sebagai mantan Anggota Polri memohon kepada aparat penegak hukum terutama Polri, agar bisa bertindak lebih serius dan lebih tegas terhadap kejadian yang rentetannya beruntun terus menerus, yang tentu ada kausalitas penyebabnya yg bisa di garis bawahi," kata Anton Charliyan, Selasa (27/07).
"Yang tidak menutup kemungkinan adanya tindak kriminal besar yang memang ingin ditutupi secara sistematis. Sehingga terciptalah mafia-mafia daerah yang ditakuti," sambungnya.
Dia menuturkan pihak penegak hukum harus segera bertindak untuk membongkar aktor mafia dibelakang kejadian tersebut.
"Justru jangan sampai mafia kecil ini tidak tersentuh hukum. Polri harus mampu dan berani bongkar sampai ke aktor intelektualnya," ungkap pria yang akrab disapa Abah Anton itu.
Masih kata Anton Charliyan, kedua jelas mengutuk keras atas terjadinya penyiraman air keras ini.
"Apapun juga alasannya. Ini sudah sangat keterlaluan sekali. Sangat sadis dan arogan. Untuk itu sekali lagi agar para awak media lebih super hati-hati," ujarnya.
Anton menambahkan namun jangan sampai berkecil hati justru dengan kejadian yang berulang-ulang ini mari kita seluruh awak media bersatu bongkar ada apa dibalik semua ini.
"Apapun masalahnya mau judi, mau korupsi, mau perdagangan manusia dan lainnya jangan takut bongkar sampai terungkap semua pelaku dan jaringannya," jelasnya.
Seperti diketahui, kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi kali ini menimpa jurnalis media jelajah Perkara.com, Persada Bhayangkara Sembiring SH pada Minggu (25/07) pukul 21.40 WIB di Kecamatan Simpang Selayang Medan.