Presiden RI, Joko Widodo (Cuplikcom/Nabila)
Cuplikcom-Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sudah banyak jenis pekerjaan yang hilang selama era disrupsi. Namun, bukan tidak mungkin akan bermunculan berbagai jenis pekerjaan baru di masa depan.
"Banyak pekerjaan baru yang bermunculan di masa kini dan masa yang akan datang karena disrupsi," kata Jokowi dalam Konferensi Forum Indonesia, Selasa (27/7/2021).
Jokowi meminta perguruan tinggi dapat beradaptasi dengan era disrupsi. Kepala Negara juga memandang, perlu adanya kolaborasi antara perguruan tinggi, praktisi, hingga pelaku industri terkait.
"Ajak industri ikut mendidik para mahasiswa sesuai dengan kurikulum industri, bukan kurikulum dosen, agar para mahasiswa memperoleh pengalaman yang berbeda dari pengalaman di dunia akademis semata," jelasnya.
Jokowi meminta perguruan tinggi memfasilitasi mahasiswa untuk belajar kepada siapa pun juga, di mana pun juga, dan tentang apa pun juga. Menurutnya, pembelajaran dari para praktisi dan pelaku industri dinilai sangat penting.a
Saat ini, sambung dia, keterampilan dan pengetahuan mahasiswa harus sejalan dengan perkembangan terkini dan masa depan. Jokowi mengingatkan banyak pengetahuan dan keterampilan yang menjadi tidak relevan lagi dan menjadi usang karena disrupsi.
"Pengetahuan dan keterampilan yang hebat di masa kini mungkin bisa jadi tidak dibutuhkan lagi dalam 5-10 tahun ke depan. Mahasiswa harus disiapkan menguasai pengetahuan dan keterampilan untuk zamannya," jelasnya.
"Apapun jenis profesi masa depan semua membutuhkan hybird knowledge dan hybird skill. Jangan memagari mahasiswa disiplin ilmu yang kaku. Korbannya bukan haya para alumni yang gagap menyongsong masa depan, tapi juga perguruan tinggi yang tidak mampu membangun relevansi dalam dunia yang sedang terdisrupsi," katanya
Seperti diketahui, fakta semakin banyak pekerjaan yang hilang akibat disrupsi teknologi memang tak terelakkan. Sebut saja jenis pekerjaan seperti penjaga pintu tol yang kini tak lagi terpakai karena seluruh transaksi di jalan tol sudah digital.
Belakangan, mesin ATM pun mulai ditinggalkan karena masyarakat semakin gencar melakukan transaksi secara digital. Situasi ini bisa terjadi karena tak lepas dari disrupsi teknologi yang dimulai dari revolusi 4.0.
Kehadiran teknologi cloud, computing, internet of things, artificial intelligence (AI), big data analytic, advance robotic, hingga virtual reality memang telah membawa berbagai macam perubahan di segala bidang dan bisa mengancam pasar tenaga kerja karena adanya otomatisasi.