Ratusan Demonstran di Malasyia mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Untuk Mundur (Cuplikcom/Lukman)
Cuplikcom-Kuala Lumpur-Ratusan pengunjuk rasa melakukan demo di ibukota Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (31/2) mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mengundurkan diri.
Perdana Menteri negeri jiran tersebut dinilai gagal dalam menekan penambahan kasus Covid 19. Di mana, kasus covid 19 di negeri jiran terus mencapai rekor tertinggi yakni di atas 17 ribu kasus per harinya.
Para demonstran membalut diri mereka dengan pakaian serba hitam dan atraksi dengan kain kafan sebagai bentuk protes atas kasus kematian yang terus meningkat setiap harinya. Sejak pandemi melanda, Malaysia mencatatkan kasus kematian yang mencapai 8.725 per 31 Juli 2021.
Selain itu, para demonstran juga mendesak pemerintah untuk mempermudah pinjaman atau kredit perbankan, untuk mempermudah rakyat Malaysia dalam menghadapi pandemi yang memukul kegiatan ekonomi dari berbagai sisi.
Ketua Polisi Ibukota Kuala Lumpur, Chief Azmi Abu Kassim mengatakan, para demonstran tersebut yang melanggar protokol kesehatan, yakni dengan menciptakan kerumunan akan di proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Di bawah ketentuan pengetatan ketat sosial atau 'Movement Control Order' aktivitas masyarakat yang menyebabkan kerumunan di larang dengan ketat, termasuk kegiatan sosial atau olahraga," kata Kepala Polisi bagian distrik Dang Wangi, Mohammad Zainal Abdullan.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin diketahui mengalami ketidaksepahaman dengan Raja Malaysia, Sultan Abdullah terkait dengan penarikan rem darurat yang dilakukan sepihak tanpa berkoordinasi dengan sang raja. Hal ini juga membuat rakyat Malaysia semakin murka, dan meminta Muhyiddin Yassin untuk mengundurkan diri.
Seperti diketahui, Malaysia terus mencatatkan rekor kasus baru. Kementerian kesehatan negeri jiran Malaysia melaporkan penambahan kasus Vovid-19 sebanyak 17.786 kasus pada Sabtu (31/7) seperti dikutip dari Straits Times. Angka ini mencapai rekor tertinggi sejak pandemi melanda Malaysia, membuat total kasus infeksi Covid-19 di Malaysia menembus angka 1 juta kasus, tepatnya di 1.113.272 kasus.
Lonjakan Covid-19 di Malaysia ini pun membuat pemerintah mempercepat proses vaksinasi, dan memajukan tanggal vaksinasi massal 'walk-in' menjadi tanggal 1 Agustus, dari sebelumnya 2 Agustus 2021.
Vaksinasi 'walk-in' ini bertempat di Klang Valley di negeri Selangor dengan target vaksinasi mereka yang berumur di atas 40 tahun dan diprioritaskan bagi mereka yang mempunyai komorbid.
Klang Valley juga merupakan kota dengan kasus infeksi tertinggi, di mana mayoritas dari kasus harian nasional Malaysia berasal dari kota tersebut, dengan lebih dari 7 ribu kasus per harinya. Sementara ibu kota Kuala Lumpur, mencapatkan kasus infeksi di kisaran 2 ribu per harinya.
Vaksinasi massal ini juga akan diberikan kepada seluruh rakyat Malaysia yang berumur di atas 18 tahun pada tanggal 5 Agustus mendatang. Sebelumnya, warga yang ingin mendapatkan vaksinasi harus mendaftar kepada pemerintah setempat dan menunggu giliran untuk divaksin.