Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Cuplikcom/Fanny Nurul)
Cuplikcom-Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan para Menteri, TNI/Polri serta kepala daerah kembali menginjak rem darurat. Terutama untuk mengendalikan mobilitas masyarakat.
Instruksi ini diberikan merespons penambahan kasus baru di luar pulau Jawa-Bali yang meningkat signifikan. Dari yang akhir bulan lalu hanya berkontribusi 34% menjadi 54% ke penambahan kasus baru secara nasional.
"Apa yang harus kita lakukan? ada tiga hal penting. Pertama, yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat. Kalau sudah kasusnya gede seperti itu, mobilitas masyarakat harus direm," ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas Evaluasi Perkembangan dan Tindak Lanjut PPKM Level 4 di Istana Kepresidenan Bogor yang dikutip, Minggu (8/8/2021).
"Yang pertama yang paling penting, ini Gubernur semua harus tahu, Pangdam, Kapolda, semua harus tahu. Artinya mobilitas manusianya yang direm. Paling tidak dua minggu," imbuhnya.
Langkah kedua, merespons secara cepat hasil testing dan tracing agar orang yang telah terpapar virus tidak menularkan lebih luas lagi.
"Berkaitan dengan testing dan tracing segera ditemukan siapa orang-orang yang memiliki kasus positif ini. Segera temukan, merespon secara cepat, karena ini berkaitan dengan kecepatan. Kalau nggak orang yang punya kasus positif udah kemana-mana, menyebar ke mana-mana. Segera temukan," kata dia.
Ketiga, menyiapkan tempat isolasi terpusat di semua daerah untuk pasien yang terpapar Covid-19. Ini instruksi khusus yang diberikan kepada Gubernur/Bupati/Wali Kota.
"Ini pengalaman di provinsi-provinsi yang ada di Jawa yang bisa turun, 3 hal ini dilakukan," tegasnya.