Jubir DPP PSI, Mikhail Gorbachev Dom (Cuplikcom/Nabila Ebivalia)
Cuplikcom-Jakarta-Juru Bicara Bidang Lingkungan Hidup dan Perkotaan DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mikhail Gorbachev Dom mengatakan, Jakarta saat ini merupakan kota terlanjur semrawut, lantaran mendapat predikat Tata Kota Terburuk.
"Saya tidak kaget saat kalau Jakarta dapat predikat Tata Kota Terburuk, ruang kota Jakarta sudah terlanjur semrawut, pembangunan di Jakarta adalah bentuk Anarkisme Sosial-Lingkungan, dimana pembangunan tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat, juga tidak memberi ruang bagi koridor hijau seperti taman kota dan koridor biru seperti sungai dan danau." ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Cuplikcom, Rabu (25/8)
Gorba menyebut minimnya partisipasi masyarakat dalam Tata Ruang adalah penyebab Tata Ruang Jakarta mendapat predikat paling buruk.
"Ruang itu tidak hanya dibentuk oleh kebutuhan Pemerintah Kota saja, tapi oleh kebutuhan warga kota, namun warga kota tidak pernah dilibatkan secara aktif dalam Tata Ruang, dari mulai proses Perencanaan, sampai dengan Perwujudan dan Pengendalian masyarakat hanya menjadi penonton, serta ruang yang terwujud tidak sesuai kebutuhan warga kota, di titik inilah Pemerintah Kota melakukan pemerkosaan terhadap hak warga kota untuk mendapatkan ruang kota yang baik." terang Gorba.
Partai Solidaritas Indonesia, kata Gorba, mencoba memperbaiki hal ini dengan menyerap aspirasi masyarakat dan menyuarakannya lewat anggota legislatif mereka yang duduk di DPRD.
"Di DKI saya lihat dewan Fraksi PSI rajin turun ke masyarakat, dan beberapa kali juga mengundang ahli Tata Kota untuk berkonsultasi soal perbaikan kualitas ruang kota Jakarta. Hal ini memang instruksi dari pusat bahwa PSI melalui dewan yang duduk di DPRD seluruh Indonesia, bukan hanya Jakarta, bertugas menjadi jembatan aspirasi masyarakat ke dalam proses perencanaan pembangunan, termasuk proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)." tuturnya.
Warga DKI menurut Gorba tidak perlu berkecil hati atas predikat Kota Jakarta tersebut, ia meyakini masih ada harapan untuk Kota Jakarta terkait dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dan pemilu serentak tahun 2024.
"Kita sebagai warga Jakarta sebenarnya masih punya peluang, saat Pak Jokowi memindahkan pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur beban Jakarta akan berkurang, meskipun usaha ini harus juga ditangkap Pemerintah Provinsi dengan menyiapkan RTRW yang baik, karena itu warga Jakarta jangan sampai salah pilih lagi di 2024, karena kita memiliki kesempatan untuk mereset RTRW di Pemilu serentak 2024, mensinkronkan semua perencanaan pembangunan yang selama ini memiliki perbedaan waktu penyusunan." Jelasnya.
Seperti diketahui, Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan tata ruang terburuk di dunia oleh situs arsitektur Rethinking The Future (RTF).
Dalam artikel yang berjudul 10 Examples of Bad Urban City Planning yang tayang pada situs web re-thinkingthefuture.com, Jakarta menempati urutan pertama dengan perencanaan kota terburuk.
Peringkat selanjutnya mengikuti Jakarta ada Dubai dari Uni Emirat Arab, Brasilia dari Brasil, dan Atlanta dari Amerika Serikat.
"Jakarta bisa dikatakan sebagai tempat dengan desain tata kota terburuk di dunia," tulis RTF, dikutip Selasa (24/8/2021).
Jakarta dideskripsikan sebagai kota yang padat dengan tingkat pencemaran udara yang tinggi dan pencemaran air yang luas.
Menurut artikel tersebut, pembangunan indrastruktur di Jakarta justru membawa kekacauan seperti jalan raya hingga gedung-gedung bertingkat.
Mereka juga menyoroti ruang terbuka hijau yang sangat minim dan tidak memadai.
"Kemacetan lalu lintas yang ekstrem dan perluasan kota yang tidak terencana berkontribusi pada situasi buruk Jakarta saat ini," tulis RTF.
Wagub DKI Baru Mengetahui
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengaku baru mendengar mengenai hal tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan mempelajari apakah benar Jakarta merupakan kota terburuk dalam hal tata kota.
"Ya itu penilaian yang baru kami dengar nanti akan kami pelajari, apa iya Jakarta sebagai kota terburuk di dunia dalam tata kotanya, kami akan pelajari," kata Riza kepada wartawan, Senin (23/8/2021) malam.