Angin puting beliung itu, berlangsung sekitar pukul 16:20 hingga 16:50 WIB. Selain menghancurkan rumah, beberapa fasilitas publik lainnya juga ikut diporakporandakan. Beberapa diantaranya adalah SD 09 dan MTs di Timbilahan serta pasar terapung dipinggir Sungai Indragiri.
"Saat kejadian itu warga panik, sebagian besar warga saat kejadian banyak berhamburan menuju masjid" kata salah seorang warga Inhil, Azumar kepada pers di Riau, Sabtu (18/4).
Selain itu, tutur dia, sebuah masjid Al Alqoyum yang sebagaian tempat untuk beranung juga tak luput dari sapuan angin puting beliung. "Di mesjid itu kubahnya juga terbang" kata Azumar.
Sedangkan Wakapolres Inhu, Komisaris Polisi, Muhammad Anis yang dikomfirmasi terpisah mengatakan diperkirakan rumah yang hancur berjumlah 400 rumah. Bahkan, lanjut dia, asrama Kodim Tembilahan beserta Mapolres Inhu juga tak luput dari amukan puting beliung.
"Kalau di Polres itu yang rusak adalah pagarnya dan tempat parkir kendaraan. Puting beliung ini juga sempat mengakibkan pemadaman listrik hingga malam ini" katanya.
Mengenai jumlah korban jiwa, Anis menyebutkan, hingga saat ini tercatat berjumlah 5 orang. "Mereka semua dirawat di RSUD Tembilahan" pungkas Anis.