Penyajiannya juga khas lesehan di Jalan Malioboro. Lewat penyajian yang serbabeda itulah hotel bintang empat berfasilitas bintang lima di bilangan Kemang ini percaya diri menjadikan gudeg sebagai makanan favorit sejak awal bulan lalu. Padahal, banyak juga tamu Grand Flora yang berasal dari kalangan ekspatriat. Hasilnya, menu makanan ini cukup diminati.
Apa rahasianya? Ketika SI menjajakkan kaki ke Voila Cafe di lantai dua Grand Flora Hotel, rahasia itu berlahan terkuak. Pertama, dari cara penyajian yang cantik. Gudeg disajikan di atas wadah kendil yang khusus didatangkan dari Yogyakarta. Ada juga meja lesehan untuk mengobati rasa kangen pengunjung yang gemar menyantap gudeg di Jalan Malioboro. Banyaknya lauk yang memang menjadi ciri khas penyajian gudeg juga menggoda. Ada krecek, telur rebus, ayam dan burung dara goreng, empal, tahu tempe bacem, serta sambal.
Begitu variatifnya hingga pengunjung yang datang bingung untuk memilih. Semua terlihat lezat, semua ingin dicoba. Dan pada gigitan pertama terasa sekali perbedaan rasanya. Tidak ada rasa manis berlebihan di gudeg yang berasal dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula merah itu.
"Rasa yang tidak pekat manis sengaja dibuat untuk menyesuaikan selera di sini," jelas executive chefGrand Flora Hotel Kemang, FX Sigit Ruddy.
Salah satu lauk yang paling memikat, menurut Ruddy, adalah variasi menu ayam goreng kremes yang sama-sama khas Yogya. Untuk penyegar tenggorokan ada Tamarin, minuman berbahan dasar asam Jawa yang dicampur dengan soda.
Menurut Ruddy, gudeg adalah masakan praktis karena bisa tahan hingga berhari-hari bila disimpan di dalam kulkas. Maklum, proses memasaknya cukup lama. Untuk memasak nangka muda, perlu waktu 12 jam.
"Dengan penyajian unik ini, pastinya pengunjung yang rata-rata kaum ekspatriat akan merasakan gudeg dengan sensasi berbeda pula. Pastinya akan menambah kenikmatan bersantap," tutur chef yang sudah berpengalaman di dunia kuliner selama 22 tahun ini.
Public Relations Manager Grand Flora Hotel Nhira Djati menyatakan, ikut mendukung program pemerintah dalam mengenalkan boga Indonesia. Cara ini dianggap efektif, mengingat Grand Flora Hotel yang berlokasi di Kemang itu selalu dikelilingi kaum ekspatriat.
Gudeg merupakan salah satu warisan kuliner bangsa Indonesia yang harus dilestarikan," papar Nhira. Untuk harga per porsinya Rp39.000 atau paket Rp240.000 untuk 7-8 orang. Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan terhadap tamu, gudeg juga bisa dipesan antar, khusus untuk wilayah Kemang.