Hak Ulama Ingatkan Pemerintah

''Ulama punya hak untuk memberi peringatan pada pemerintah. Saat ini baik eksekutuif maupun legislatif, yang seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat, justru masing-masing sibuk untuk kepentingan pribadi,'' tegas kiai Alawi. ''Negara kita makin lama bukannya makin maju, namun makin mundur. Kami sangat prihatin,'' tambah kiai Alawi.

Bahkan di bidang perekonomian, kiai Alawi mengatakan Indonesia saat ini sangat mundur. Ia menggambarkan bagaimana Arab Saudi yang dulu kondisinya di bawah Indonesiia, saat ini jauh berada di atas Indonesia.

''Padahal Arab Saudi dan Indonesia sama-sama banyak memiliki kekayaan alam, tambang, minyak bumi. Belum lagi sekarang Indonesia juga jauh tertinggal dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,'' paparnya.

Ia mengaku sangat prihatin dengan kondisi perekonomian di Indonesia, yang kemudian membuat rakyatnya pergi ke luar negeri menjadi buruh untuk mendapatkan penghidupan. ''Kita negara dan bangsa yang besar. Sangat malu rasanya jika kita hanya baru mampu mengirim tenaga-tenaga buruh saja, yang kemudian di negara lain, merelka diperlakukan seenaknya,'' tambah kiai Alawi.

Salah satu ulama berpengaruh dari Madura ini juga mengatakan bahwa untuk mendidik putra-putri bangsa ini lebih mudah dibandingkan mendidik orang tuanya. ''Mendidik orang-orang tua ini sulit. Baik yang berada di eksekutif maupun di legislatif,'' kata kiai Alawi.

Ditegaskannya bahwa dua hal yang penting adalah moral dan material. Indonesia saat ini berada dalam kondisi krisis keduanya. ''Sudah miskin, krisis moral pula. Mayoritas masyarakat kita itu beriman pada Alquran, tapi tidak beriman pada isi atau kandungan Alquran. Ini yang harus kita perbaiki,'' ucap pimpinan pondok pesantren dengan sekitar 1300 santri ini.

Menyangkut pemilu, kiai Alawi berharap dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar amanah dan dapat memperhatikan rakyatnya. ''Kami harap pemilu yang menghabiskan uang rakyat demikian besar ini bisa membuat negara dan bangsa kita makin maju,'' tandasnya.